in ,

Kemkominfo: Kepentingan Nasional Pada Presidensi G20

Untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia pada Presidensi G20 dalam isu digital, Menteri Johnny mengajak pelaku industri memberikan masukan. Kementerian Kominfo akan melakukan serangkaian pertemuan, di antaranya Ministerial Declaration, Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting, Digital Economy Ministers Meeting (DEMM). Ia menyatakan pemerintah ingin mendengar masukan pelaku industri mengenai tantangan dan peluang ekonomi digital agar bisa optimal diperjuangkan selama Presidensi G20.

“Pemerintah ingin mendengar masukan rekan-rekan dari sektor industri terkait apa yang dibutuhkan? Bagaimana tantangan dan profil usaha kita di sini? Barriers-nya apa saja? Dan bagaimana itu bermanfaat untuk kepentingan ekonomi kita di dalam negeri. Kita perjuangkan bersama-sama di forum atau rapat selama G20 Summit nanti,” jelasnya.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

Menurut Johnny, dalam Digital Economy Working Group (DEWG), Pemerintah Indonesia akan menggelar lima kali pertemuan, sedangkan Ministerial Meeting berlangsung dalam satu kali rapat. Oleh karena itu, Menteri Johnny mengharapkan pemerintah dan pelaku industri bersama-sama menyiapkan bahan dan masukan.

“Saya harapkan dalam pertemuan itu, pemerintah dan pelaku industri terlibat bersama. Agar apa yang disampaikan itu adalah kristalisasi dari harapan kita semua, baik dari pelaku industri, regulator, maupun dari kepentingan rakyat kita,” tegasnya.

Menkominfo menilai, agenda G20 ini dapat dioptimalkan sebagai forum untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Oleh karena itu, ia mengajak pelaku industri untuk menggunakan dan manfaatkan Forum G20 secara maksimal.

Dalam Presidensi G20, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Bangkit Perkasa”. Menkominfo menegaskan Indonesia mendorong upaya bersama untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

“Upaya recovery economy juga sangat dipengaruhi dengan komoditi supercycle. Jadi, ada banyak sekali pengaruhnya, namun kita punya tiga agenda besar yang akan menjadi titik tekanan kita nanti yang tadi saya sebutkan: post recovery and connectivity, digital literasi dan cross-border data flow,” paparnya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *