Pajak.com, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajak sekaligus memfasilitasi generasi milenial untuk melek APBN alias Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui acara Ministry of Finance Festival (MOFEST) 2021. Acara MOFEST 2021 ini selain untuk memfasilitasi generasi milenial untuk melek APBN juga sebagai wadah kolaborasi generasi muda dalam mewujudkan Visi Indonesia 2045, yakni berdaulat, maju, adil, dan makmur.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, bonus demografi berperan vital dalam mewujudkan Visi Indonesia 2045. Peluang yang bisa didapatkan dengan memanfaatkan bonus demografi, yaitu menciptakan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, memicu pertumbuhan ekonomi negara, serta menaikan produk domestik bruto (PDB). Agar Indonesia dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi, ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan, keterampilan, serta kesehatan yang tecermin dari keberpihakan APBN.
“Melalui APBN, negara hadir dalam upaya pembangunan dan peningkatan kualitas SDM Indonesia yang merupakan modal utama dalam membangun bangsa. Alokasi mandatori 20 persen dana pendidikan dan 5 persen dana kesehatan pada APBN harus dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Kalian setelah mengetahui apa itu APBN, kalian bisa berpikir, ‘Bu, kayaknya postur APBN harus diubah deh, Bu. APBN harus sesuai tantangan kita ke depan’. Ayo, kita lakukan,” kata Sri Mulyani dalam acara MOFEST bertajuk Future is Today, pada (19/11).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total penduduk Indonesia tahun 2020 tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa dengan jumlah penduduk usia milenial mencapai 70,72 persen. Oleh sebab itu, Sri Mulyani ingin generasi milenial dapat memiliki rasa kepedulian terhadap sekitar, kepintaran, karakter, dan mau bergerak untuk negara.
“Saya berharap anak-anak muda dalam setiap isu, kalian bisa menjadi be star, bisa di teknologi digital, bisa di masalah sosial, yang tadi bicara tentang violence, bisa bicara tentang lingkungan hidup, bisa masalah persampahan, bisa masalah anak-anak yang kurang gizi, ada yang bicara tentang illegal trafficking (anak-anak atau perempuan yang diperjualbelikan) itu ada di dunia ini. You can choose area you can passion. Anda melakukan tidak untuk self serving,” jelas Sri Mulyani.
Comments