Dengan demikian, DEWG ini diharapkan dapat menghasilkan program nyata yang relevan untuk semua pihak, bukan saja bagi negara maju, tetapi juga untuk negara berkembang.
“DEWG dapat kita jadikan sebagai panggung bersama, dan oleh karenanya harus kita kerjakan sama-sama. Contoh kecil, seperti halnya (kesenjangan) layanan pendidikan atau kesehatan di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Nah, di sana digital harus masuk, karena ia (digital) bisa menjembatani kesenjangan itu,” lanjut Mira.
Ia menjelaskan, DEWG merupakan bagian dari Sherpa Track G20 yang akan menjadi melting pot diskusi mengenai isu digital. Isu ini mencakup seluruh aspek kehidupan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan pandemi COVID-19.
“Yang akan dibahas di isu Sherpa Track itu banyak, mulai dari perdagangan, perindustrian, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi. Diskusi isu-isu tersebut difasilitasi melalui working group G20 yang dikelola oleh kementerian dan lembaga pengampunya. Perlu diperhatikan bahwa hampir semua working group mengangkat diskusi tentang isu digital. Mau berbicara tentang pendidikan kaitannya dengan digital, employment juga tentang digital,” jelas Mira.
Ia kembali menekankan, Kemkominfo diberikan mandat dari Sherpa Track sebagai pengampu DEWG atau menjadi ketua kelas yang mendorong dan mengoordinasikan isu-isu digital lintas sektor. Kemkominfo berkomitmen untuk menggunakan momentum Presidensi G20 Indonesia untuk menguatkan sektor digital secara nasional maupun global
Comments