in ,

Jokowi Pamerkan Potensi EBT Indonesia di World Hydropower Congress

World Hydropower Congress
FOTO: Setkab RI

Jokowi Pamerkan Potensi EBT Indonesia di World Hydropower Congress

Pajak.com, Bali – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka World Hydropower Congress, di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, (31/10). Dalam sambutannya, Jokowi pamerkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang dapat dihasilkan dari hydropower, matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak, maupun bioenergy. 

Sebagai informasi, World Hydropower Congress merupakan forum yang mempertemukan lebih dari 1.000 pengambil keputusan, inovator, dan pakar terkemuka dari industri, pemerintah, keuangan, masyarakat sipil, dan akademisi dari seluruh dunia.

“Indonesia memiliki 4.400 sungai yang berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik atau hydropower. Dari ribuan sungai tersebut, ada 128 sungai besar yang memiliki kapasitas produksi listrik berlimpah, antara lain Sungai Mamberamo di Papua dan Sungai Kayan yang terletak di Kalimantan Utara. Sungai Mamberamo memiliki potensi 24 ribu megawatt. Sementara, Sungai Kayan memiliki potensi 13 ribu megawatt. Besaran potensi energi terbarukan ini dapat menjadi modal akselerasi transisi energi domestik,” ungkap Jokowi dikutip Pajak.com, (1/11).

Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

Ia optimistis, listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan akan menjadi sumber pasokan listrik untuk kegiatan operasional Kawasan Industri Hijau atau Green Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Adapun PLTA ini dibangun oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) dengan menggandeng perusahaan asal Jepang, Sumitomo Corporation. Nilai investasi proyek ini mencapai 17,8 miliar dollar AS atau setara Rp 270 triliun.

“KHE sedang melakukan pembangunan infrastruktur awal bendungan dan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur pendukung pada 2023. Kawasan industri hijau ini akan dihuni oleh sejumlah perusahaan multinasional yang mengembangkan industri petrokimia, mobil listrik, baja, dan chip semikonduktor,” ujar Jokowi.

Baca Juga  Mengenal 5 Jenis Budaya Kerja

Ia memproyeksi, Indonesia memiliki potensi EBT mencapai 3.600 gigawatt, baik dari matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak, bioenergy, maupun hydropower. EBT tak hanya berguna untuk masa kini, melainkan bisa digunakan oleh generasi selanjutnya.

“Saya mengapresiasi terselenggaranya World Hydropower Congress 2023 ini yang memilih lokasi di Indonesia. Semoga keindahan alam Bali dapat menginspirasi dan menghasilkan rekomendasi bagi bumi yang lebih lestari karena memang bumi kita tengah sakit. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyebut bumi sudah bukan lagi mengalami pemanasan global, tetapi telah memasuki fase pendidihan global. Jika kenaikan suhu bumi dibiarkan mencapai lebih dari 1,5 derajat celsius, maka diprediksi akan membawa bencana bagi banyak orang di berbagai belahan dunia. Diprediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air, 14 persen populasi akan terpapar gelombang panas, dan 290 juta rumah akan terendam banjir pesisir, dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen, dan ini adalah ancaman yang nyata bagi kita semuanya,” pungkas Jokowi.

Baca Juga  Cara Penting Identifikasi dan Lapor Penipuan Digital

Forum World Hydropower Congress turut dihadiri oleh Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang saat ini menjabat sebagai Presiden International Hydropower Association; serta Perdana Menteri Negara Bagian Sarawak Datuk Abang Haji Abdul Rahman Zohari bin Tun Datuk Abang Haji Openg.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *