in ,

Jokowi Dorong 3 Hal Penting Kerja Sama APEC untuk Perubahan Iklim

Kerja Sama APEC untuk Perubahan Iklim
FOTO: Setkab RI

Jokowi Dorong 3 Hal Penting Kerja Sama APEC untuk Perubahan Iklim

Pajak.com, Amerika Serikat – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Economic Leaders Informal Dialogue and Working Lunch bertajuk Sustainability, Climate and Just Energy Transitions, di Moscone Convention Center, San Fransisco, Amerika Serikat (AS). Dalam pidatonya, Jokowi dorong tiga hal penting yang harus menjadi fokus kerja sama APEC untuk perubahan iklim.

Pertama, Jokowi menuturkan bahwa APEC harus mewujudkan transisi energi yang berkeadilan, kolaborasi yang setara, saling menguntungkan, dan sejalan dengan Dokumen Bangkok tentang Bio-Circular-Green Economic (BCG) Economy dan Prinsip Transisi Energi yang adil.

“Dalam kaitan ini, Indonesia telah meluncurkan kolaborasi pengembangan ekosistem EV (electric vehicle) antara pemerintah, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), serta swasta. Dan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) tahun ini juga telah sepakati komitmen pengembangan ekosistem EV regional,” jelas Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (20/11).

Baca Juga  Jelajah Hemat Jakarta: Libur Lebaran nan Ramah di Kantong

Kedua, Jokowi menyampaikan bahwa APEC harus memastikan akses setiap ekonomi pada teknologi hijau yang terjangkau, berkelanjutan, dan modern. Hal tersebut dapat dilakukan melalui transfer teknologi, pembangunan kapasitas, dan akses terhadap mineral kritis.

“APEC harus dorong kerja sama yang menjamin kelancaran rantai pasok, termasuk investasi pengembangan mineral kritis. Dan Indonesia ingin jalin kerja sama investasi pengelolaan cadangan nikel untuk ekosistem baterai EV untuk memastikan energi bersih tersedia bagi semua sesuai prinsip no one left behind,” ujar Jokowi.

Ketiga, APEC harus mendorong mekanisme pembiayaan inovatif melalui sinergi dan kemitraan yang melibatkan partisipasi swasta serta dukungan lembaga keuangan internasional.

“Skema JETP (Just Energy Transition Partnership) dan ETM (Energy Transition Mechanism) dapat jadi model yang dapat diperluas jangkauannya,” tambah Jokowi.

Di AS, Jokowi juga menggelar pertemuan dengan CEO Vale Base Metal Deshnee Naido. Dalam pertemuan ini ia menyampaikan bahwa Indonesia menyambut baik peningkatan saham Mining Industry Indonesia (MIND ID) pada PT Vale Indonesia Tbk sebesar 14 persen untuk memperkuat pengembangan energi bersih di tanah air.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

“Divestasi ini akan menjadikan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar Vale, sehingga MIND ID dan Vale Canada Limited (anak perusahaan perusahaan pertambangan Brasil, Vale) bisa melakukan kontrol bersama. Kami mengapresiasi dukungan Vale terhadap upaya hilirisasi yang lebih maju di Indonesia, diantaranya melalui kerja sama dengan Ford dan Zhejiang Huayou untuk pembangunan smelter dan refinery bahan baterai kendaraan listrik di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Indonesia menghargai komitmen Vale untuk bermitra dengan Indonesia dan keberpihakan Vale dalam mendorong agar Indonesia dapat ikut menikmati insentif IRA (Inflation Reduction Act) dari AS,” ungkap Jokowi.

Secara simultan, ia berharap agar dukungan Vale terhadap upaya transisi energi bersih di Indonesia yang menjujung aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) bisa semakin kuat.

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

“Terima kasih atas komitmen penerapan prinsip ESG Vale, termasuk melestarikan keanekaragaman hayati melalui pengembangan Taman Kehati, Sulawesi Selatan, yang sudah saya resmikan akhir Maret (2023) lalu,” tambah Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, ia turut menyaksikan penandatanganan perjanjian induk antara MIND ID dengan Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd mengenai divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *