in ,

Jokowi Ingin Indonesia Hentikan Ekspor Bahan Mentah

Jokowi Ingin Indonesia Hentikan Ekspor Bahan Mentah
FOTO: IST

Pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 (Rabu, 24/11), Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyampaikan bahwa transformasi ekonomi dan reformasi struktural tidak boleh berhenti. Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh lagi mengekspor bahan-bahan mentah (raw materials).

Langkah awal yang dilakukan Indonesia adalah dengan berhenti mengekspor nikel. Pelarangan ekspor bahan-bahan material ini akan dilakukan secara bertahap. Tahun depan, kemungkinan Indonesia akan berhenti mengekspor bauksit.

Pelarangan ekspor bahan-bahan mentah (raw materials) ini akan menjadi hilirisasi industri besar-besaran. Yang melatarbelakangi pelarangan ekspor nikel ini adalah stok nikel yang diperkirakan hanya sekitar 700 juta ton atau akan habis sekitar 8 tahun kemudian jika terus ditambang.

Baca Juga  PLN Manfaatkan Limbah Operasional Kantor Bank Indonesia di NTT Jadi Bahan “Co-firing” PLTU Bolok

Pelarangan ekspor ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 11 Tahun 2019 Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Pemberhentian ekspor bahan-bahan mentah ini merupakan upaya pemerintah dalam transformasi ekonomi. Pemerintah ingin agar Indonesia mulai mengolah bahan-bahan mentah menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi agar meningkatkan nilai tambah (added value).

Jokowi menerangkan bahwa pada saat Indonesia masih mengekspor nikel pada tiga atau empat tahun yang lalu, Indonesia berada di angka US$ 1,1 miliar. Sedangkan tahun ini, menurut proyeksi, akan menyentuh angka US$ 20 miliar, karena Indonesia berhenti mengekspor nikel. Pemberhentian ekspor bahan-bahan mentah ini akan memperbaiki neraca perdagangan, neraca pembayaran, serta neraca transaksi berjalan negara.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *