Jokowi optimis Indonesia akan mengalami surplus dengan RRT. Artinya, barang yang akan diekspor oleh Indonesia akan menjadi lebih banyak dengan nilai yang lebih baik. Memang salah satu pendapatan Indonesia dari ekspor bahan-bahan mentah. Namun jika Indonesia mulai mengelolanya, barang ekspor ini akan mendapat nilai tambah. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan negara.
Indonesia memang digugat oleh Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization) karena kebijakan pelarangan ekspor nikel. Uni Eropa mengatakan bahwa Indonesia melanggar komitmen anggota WTO yang tertuang dalam GATT 1994 Pasal XI:1. Namun, Jokowi meminta agar Indonesia tidak gentar. Larangan ekspor bahan-bahan mentah ini merupakan upaya pemerintah untuk mengolah secara mandiri haknya yaitu bahan-bahan mentah yang ada di Indonesia. Indonesia siap menghadapi gugatan tersebut.
Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia sama sekali tidak menutup diri atau berusaha mengganggu kegiatan produksi negara pengolah bahan-bahan mentah tadi. “Kalau ingin nikel, silakan. Tapi, datang bawa pabriknya ke Indonesia. Bawa industrinya ke Indonesia. Bawa teknologinya ke Indonesia,” imbuh Jokowi.
Dengan dilakukannya proses pengolahannya di Indonesia, tujuannya adalah membuka lapangan kerja, sehingga angka pengangguran bisa menurun, dan ekonomi juga bisa meningkat.
* Penulis Adalah Mahasiswi Universitas Sumatera Utara, Fakultas: Ilmu Sosial-Ilmu Politik, Jurusan: Administrasi Perpajakan, Angkatan: 2019
* Informasi yang disampaikan dalam Artikel ini Sepenuhnya merupakan Tanggung Jawab Penulis
Comments