Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Machmud menjelaskan bahwa berdasarkan data tersebut terlihat adanya tren positif pertumbuhan permintaan udang di pasar AS yang tentu menjadi peluang bagi Indonesia sebagai salah satu produsen utama udang dunia untuk mengisi pasar tersebut.
Hal ini didukung dengan menurunnya ekspor udang India sebagai pemasok terbesar ke pasar AS. Dalam kurun waktu Januari-April 2021, tren penurunan udang dari India ke AS mencapai 5,9 persen menurut nilai dan 6 persen menurut volume atau turun sekitar 46,3 juta dollar AS (5,5 ribu ton) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peluang bagi negara produsen udang dunia lainnya (termasuk Indonesia) untuk mengisi pasar udang di AS,” jelasnya.
Tak hanya itu saja, produk utama India seperti shrimp warm-water shell-on frozen (udang utuh beku) size 21/25 juga mengalami tren penurunan sangat drastis hingga 50,2 persen. Sebaliknya, Indonesia mengalami tren positif dengan peningkatan sebesar 38,5 persen.
Melihat hal tersebut, Kementerian KP melihat hal ini dapat dijadikan sebuah momentum untuk mendorong sekaligus mengajak pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produk udang Indonesia sekaligus merebut dan menguasai pasar AS.
Comments