Secara teknis, peserta yang terpilih oleh BRIN akan mengikuti mentoring selama maksimal enam bulan. Lalu, bagi peserta yang lulus mentoring, bakal mendapatkan pendanaan sampai dengan Rp 300 juta per tahun dengan pendanaan multi-tahun (maksimal 2 tahun). Pendanaan ini diperpanjang selama satu tahun berdasarkan evaluasi tahunan.
“Kami sangat berharap sekali PPBR ini bisa dimanfaatkan oleh semua pihak yang mau mengembangkan inovasi dan riset dalam negeri untuk kebaikan bersama,” harap Handoko.
Untuk informasi pembukaan gelombang selanjutnya, masyarakat dapat mengunjungi website resmi BRIN, yaitu pendanaan-risnov.brin.go.id. Informasi juga bisa dihimpun dari semua media sosial BRIN.
Adapun sembilan startup yang telah mengikuti program PPBR gelombang I tahun 2022, yaitu:
1. Yayasan Upakara Bhuvana Nusantara
Yayasan Upakara Bhuvana Nusantara ini melahirkan startup untuk memproduksi produk plastik poly propylene, seperti pot tanaman, plastik pertanian (mulsa), kantong plastik dengan bahan baku limbah masker. Produk yang dihasilkan diklaim bermutu tinggi karena limbah masker itu belum mengalami degradasi.
2. PT Miko Bahtera Nusantara
Lewat brand MYCL, PT Miko Bahtera Nusantara mengembangkan kulit dari jamur ramah lingkungan untuk industri fesyen. Saat ini MYCL sudah berkolaborasi dengan enam desainer global. Mereka telah mengikuti Paris Fashion Week dan memiliki sales agreement dengan total 10 juta dollar AS.
Comments