in ,

Rumania Sergap Penghindar Pajak Kripto

Rumania Sergap Penghindar Pajak Kripto
FOTO : IST

Rumania Sergap Penghindar Pajak Kripto

Pajak.com, Bukares – Pihak berwenang Rumania melakukan penyergapan terhadap pedagang kripto yang diduga melakukan penghindaran pajak. Upaya penegakan hukum itu dilakukan sejak akhir 2022 lalu setelah sebelumnya penyelidikan menetapkan bahwa pedagang kripto telah lalai melaporkan transaksi aset digital yang nilainya melebihi 50 juta dollar AS atau sekitar Rp 779,725 miliar.

Penggeledahan yang dilakukan sebanyak 17 kali tersebut dilakukan oleh polisi dan petugas pajak Rumania, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap Wajib Pajak yang dituduh menghindari pajak dengan menyembunyikan keuntungan dari transaksi mata uang kripto.

Adapun beberapa wilayah yang disergap tersebut termasuk ibu kota Bukares serta kabupaten Dâmbovița, Ilfov, dan Olt. Otoritas penegak hukum di negara Uni Eropa menuduh bahwa sebanyak 19 individu yang ditargetkan tersebut antara tahun 2019 dan 2022 telah membentuk atau bergabung dengan kelompok kejahatan terorganisasi untuk tujuan penghindaran pajak.

Baca Juga  Inflasi Tinggi Dorong Pajak Tenaga Kerja di Negara OECD Meningkat

Juru bicara tim penyidik mengungkapkan, penghasilan kena pajak yang mereka coba sembunyikan tersebut diperoleh dari transaksi dengan mata uang digital. Menurut perkiraan awal, kegiatan mereka telah mengakibatkan kerugian anggaran Rumania sebesar 3 juta lei Rumania (sekitar Rp 10,160 miliar).

Operasi itu dilakukan setelah unit pemberantas penipuan pajak dari Badan Administrasi Fiskal Nasional (Agenția Națională de Administrare Fiscală/ANAF), meluncurkan penyelidikan musim panas lalu terhadap hasil perdagangan kripto yang diterima antara 2016 hingga 2021 melalui berbagai platform seperti Binance, Kucoin, Maiar, Bitmart, termasuk FTX yang sekarang telah bangkrut.

Pada saat itu, inspektur pajak mengidentifikasi pendapatan lebih dari 131 juta euro yang diperoleh 63 warga Rumania. Berdasarkan hasil penyelidikan, mereka juga diketahui telah gagal melaporkan aset digital senilai lebih dari 48 juta euro saat periode pengembalian pajak mereka (pelaporan SPT).

ANAF menjelaskan, tindakan ini merupakan bagian dari peningkatan penerimaan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan amandemen Kode Pajak Rumania yang disahkan oleh parlemen pada 2019 silam, pendapatan yang dihasilkan dari transfer mata uang virtual dikenakan pajak dengan tarif 10 persen atas keuntungan modal yang melebihi ambang batas tahunan sebesar 600 lei (sekitar Rp 2,032 juta).

Baca Juga  Kriteria Wajib Pajak yang Harus Membuat Dokumentasi Penerapan PKKU

Mereka menargetkan 63 warga Rumania yang menghasilkan 131 juta euro dalam pendapatan kripto antara tahun 2016 dan 2021. Mengutip laporan dari portal berita lokal Economica.net, para pemeriksa pajak telah menemukan bahwa aset digital senilai total 48,67 juta euro hilang dari laporan pajak mereka. Agensi sejauh ini telah memerintahkan pemulihan sekitar 2,10 juta euro dalam kewajiban pajak yang tidak terpenuhi.

Pada saat yang sama, ANAF telah mengonfirmasi bahwa keuntungan dari perdagangan mata uang kripto sejumlah sekitar 15 juta euro telah diumumkan dengan benar. Selain itu, pajak penghasilan yang jatuh tempo dan kontribusi sosial telah dibayar penuh.

Selanjutnya, otoritas pajak Rumania juga bakal memeriksa pendapatan dari berbagai operasi terkait kripto lainnya, seperti penambangan atau perdagangan non-fungible token (NFT). Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan penerimaan anggaran dan kepatuhan sukarela di antara semua kategori pembayar pajak. Departemen anti-penipuan ANAF telah mengimbau semua warga Rumania yang melakukan kegiatan atau berencana untuk terlibat dalam transaksi tersebut, agar memastikan melaporkan pendapatan dan menutupi kewajiban fiskal mereka kepada negara.

Baca Juga  Daftar Surat dari DJP yang dapat Diajukan Permohonan Pembetulan

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *