in ,

Berkat Insentif Pajak Inggris, Ronaldo akan Hemat Rp 22 M

pajak ronaldo
FOTO : IST

Berkat Insentif Pajak Inggris, Ronaldo akan Hemat Rp 22 M

Pajak.com, Inggris – Pesepak bola Cristiano Ronaldo bakal menghemat pengeluaran untuk pembayaran pajak mencapai 1,3 juta paun atau sekitar Rp 22,194 miliar per tahun setelah pemerintah Inggris memberikan paket insentif pajak terbesar dalam 50 tahun terakhir.

Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng baru-baru ini mengumumkan pemotongan tarif pajak baru dan asuransi nasional. Rencana fiskal yang diterbitkan dan menuai kontroversi ini meliputi penghapusan tarif tertinggi pajak penghasilan, serta mengakhiri pembatasan bonus bankir.

Kwarteng juga menghapus tarif pajak tambahan bagi Wajib Pajak yang berpenghasilan lebih dari 150 ribu paun atau sekitar Rp 2,5 miliar per tahun. Tentu, penghapusan tarif pajak tambahan itu menjadi berkah bagi pesepak bola berpenghasilan tinggi di Inggris. Para pemain Premier League rata-rata mengantongi 4 juta paun per tahun setelah dipotong pajak, dan angka itu sekarang diyakini akan meningkat setelah kebijakan insentif pajak dan perubahan kebijakan asuransi nasional.

Salah satu penerima manfaat terbesar dari pemotongan itu adalah superstar Manchester United Ronaldo alias CR7, yang dilaporkan menghasilkan 400 ribu paun per minggu di Old Trafford. Pakar keuangan sepak bola Inggris Kieran Maguire mengklaim kapten Portugal itu dapat menyimpan pendapatan bersih tambahan lebih dari 1 juta paun per tahun.

Baca Juga  Sengaja Lapor SPT Tak Benar, Kanwil DJP Jatim II Serahkan Wajib Pajak ke Kejari

“Pendapatan Cristiano Ronaldo akan meningkat sekitar 1,3 juta paun selama 12 bulan, yang merupakan jumlah uang yang banyak. Saya akan selalu mempertahankan gaji-gaji pesepak bola. Kami hidup di lingkungan berbasis pasar,” kata Maguire, dikutip Pajak.com dari inews.co.uk, Sabtu (1/10).

Mohamed Salah, yang mendapatkan gaji yang sama dengan Ronaldo di Liverpool, juga akan mendapat tambahan 1,3 juta paun selama 12 bulan ke depan. Sementara Gelandang Manchester City Kevin de Bruyne, yang selama ini punya pendapatan 385 ribu paun per minggu, bakal mendapat tambahan 924 ribu paun per tahun dari pemangkasan pajak.

Adapun Erling Haaland dan David de Gea yang memperoleh gaji 375 ribu paun seminggu, nantinya akan mendapat tambahan 900 ribu paun dengan penerapan tarif pajak 40 persen. Lalu penyerang untuk klub Liga Utama Inggris Tottenham Hotspur Harry Kane yang digaji 200 ribu paun per minggu bisa meraup untung sekitar 480 ribu paun per tahun dengan ketentuan yang sama.

Baca Juga  Aspek PPN pada Jasa Keagamaan: Relevansi dengan Peringatan Maulid Nabi

Diyakini bahwa gaji bersih rata-rata pemain Liga Premier sekarang akan melonjak hampir 240 ribu per tahun, sehingga Inggris akan menjadi tujuan yang lebih menarik bagi bakat pemain papan dari luar negeri. Menurut penelitian dari akuntan Ernst & Young, para pemain Liga Premier membayar pajak langsung sebesar 1,4 miliar paun dalam kurun waktu 2019–2020. Dengan adanya pemotongan terbaru tersebut, diperkirakan angka itu akan turun sekitar 70 juta paun di masa depan.

Liga Premier sudah membayar gaji rata-rata tertinggi di sepak bola Eropa, meskipun tidak memiliki pengaturan pajak khusus untuk pemain asing seperti di Italia dan Prancis. Aturan pajak Italia mengizinkan pemain luar negeri untuk mendapatkan 50 persen pertama dari gaji mereka bebas pajak selama lima tahun, jika mereka memiliki kontrak setidaknya selama dua tahun. Tarif pajak maksimum negara ini adalah 43 persen.

Baca Juga  Mengenal Definisi dan Manfaat “Due Diligence” Pajak

Di Prancis, rekrutan asing dapat membayar hanya 27 persen; dan tarif pajak di Jerman adalah 45 persen. Spanyol baru-baru ini mengakhiri pembebasan pajak mereka untuk para pemain dan memberlakukan tarif tertinggi sebesar 47 persen, meskipun ini bervariasi untuk wilayah yang berbeda.

Saif Rubie sebagai salah satu agen sepak bola terkemuka yang secara teratur menangani transfer internasional, percaya bahwa pemotongan pajak Inggris hanya akan mendorong pemain luar negeri untuk pergi ke Liga Premier lebih banyak.

“Liga Premier sekarang menjadi liga terkemuka di dunia, dan saya yakin dengan insentif ekstra perpajakan ini akan membuatnya lebih menarik. Namun di negara-negara seperti Prancis dan Italia, mereka membuat tunjangan yang lebih besar untuk pemain asing yang datang ke liga sehingga klub-klub top di sana masih bisa membuat penawaran yang sangat menarik untuk pemain,” ucapnya.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *