in ,

Penerimaan Pajak Tumbuh Positif, Refleksi Ekonomi Indonesia

Penerimaan Pajak Tumbuh Positif
FOTO: IST

Penerimaan Pajak Tumbuh Positif, Refleksi Ekonomi Indonesia

Pajak.com, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan, kinerja penerimaan pajak merefleksikan gerak ekonomi Indonesia yang baik. Hingga 12 Desember 2023, penerimaan pajak tumbuh positif 7,3 persen year on year (yoy) dengan realisasi sebesar Rp 1.739,8 triliun atau 101,3 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Jika dibandingkan dengan target pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2023 yang sebesar Rp 1.818,2 triliun atau realisasinya telah mencapai 95,7 persen dari target.

“Capaian ini artinya gerak ekonomi kita masih terus terjaga, karena penerimaan pajaknya sesuai dengan gerak ekonominya. Pajak itu instrumen atau alat supaya negara punya penerimaan yang dikumpulkan dari masyarakat yang menjalankan kegiatan ekonomi, kemudian penerimaan negara dipakai lagi untuk membiayai pelayanan negara, membiayai infrastruktur, supaya dunia usaha terus bergerak,” ujar Suahasil dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (20/12).

Ia menjelaskan, jenis pajak yang merefleksikan gerak ekonomi dapat dilihat dari beberapa pertumbuhan, antara lain Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 impor dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor. Gerak besar yang terjadi di dalam negeri menghasilkan pertumbuhan PPh Pasal 21 sebesar 17 persen atau di atas tahun lalu yang sudah tumbuh 20 persen. Secara rinci, PPh badan yang naik 16,6 persen atau di atas tahun lalu yang sudah tumbuh 92 persen, serta PPN dalam negeri juga tumbuh 18 persen atau di atas tahun lalu yang sudah bertumbuh 24,9 persen.

“Ini gerak dalam negeri kita. Kondisi ekonomi kita itu berjalan sangat baik. Pertumbuhan ekonominya 5 persen. Inflasinya juga tidak sampai 3 persen. Ini membuat kita punya modal untuk melihat masa depan 2024 yang walaupun masih ada berbagai macam uncertainty di tingkat global. Kita harus jaga itu, sehingga Indonesia tetap menjadi tempat yang atraktif untuk menyelenggarakan kegiatan dunia usaha dan kapital global kemudian bisa masuk,” tegas Suahasil.

Baca Juga  Realisasi Penerimaan Pajak Rp 1.739,84 T, Capai 95,7 Persen dari Target

Menurutnya, Indonesia masih berpotensi mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada tahun 2024. Salah satu kunci tercapainya angka pertumbuhan nasional adalah pada konsumsi masyarakat. Adapun potensi konsumsi masih terlihat dari gerak ekonomi masyarakat, terlebih dengan adanya rangkaian kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Untuk pertumbuhan 2024, Kemenkeu (Kementerian Keuangan) itu masih melihat potensi kita tumbuh di sekitar 5,2 persen. Kunci dari Indonesia kalau mau tumbuh di angka 5,2 persen itu adalah dikonsumsi. Konsumsi kita harus bisa di atas 5 persen. Malah kalau bisa di atas 5,2 persen, sehingga konsumsinya itu yang menjadi penggerak. Konsumsi penyumbang proporsi yang tinggi dalam produk domestik bruto Indonesia. Kami juga berharap, penyelenggaran Pemilu 2024 dapat memberikan keyakinan kepada investor sehingga mendorong angka investasi,” pungkas Suahasil.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *