in ,

Penerimaan Pajak Capai 60,3 Persen Hingga Agustus 2021

Kelima, PPN dalam negeri (PPN DN) tahun 2021 pun tumbuh 12,6 persen, dibandingkan tahun lalu terkontraksi minus 6,2 persen. Bahkan, kinerja PPN DN meningkat 13,2 persen di bulan Agustus.

“PPh badan itu sama dengan PPN, dua kontributor yang sangat penting. Sementara PPN dalam negeri itu langsung menggambarkan aktivitas masyarakat, ini adalah cerita pemulihan, membalik positif dibandingkan tahun lalu,” jelas Sri Mulyani.

Keenam, kinerja PPh 26 terkontraksi 17,9 persen karena adanya pergeseran pembayaran dividen. Namun, dibandingkan tahun 2020, PPh 26 mengalami pertumbuhan 14,8 persen.

Ketujuh, PPh final mengalami stagnasi, yakni minus 0,7 persen.

Kinerja Sektoral

Kinerja penerimaan pajak secara sektoral mayoritas tercatat tumbuh positif. Pertama, industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 12,9 persen hingga akhir Agustus 2021. Kinerja itu berbanding terbalik dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020, yakni mengalami kontraksi sebesar 16 persen.

Baca Juga  IKAPRAMA dan IKPI Jaksel Gelar Bimtek Persiapan Hingga Tahapan Pelaporan SPT Badan

Kedua, kinerja sektor perdagangan per Agustus 2021 sebesar 16,4 persen. Kinerja itu tumbuh positif dibandingkan periode sama tahun lalu yang mengalami kontraksi hingga 16,4 persen.

“Perdagangan pasti kita prediksi mengalami kondisi yang sangat sulit akibat varian delta. Tapi ternyata pemulihannya sangat kuat, tahun lalu negatif 16,4 persen, tahun 2021 positif 16,4 persen. Sektor perdagangan ini di kuartal II-2021, Juli dan Agustus, semuanya tumbuh di atas 30 persen. Ini hal yang luar biasa untuk sektor perdagangan,” tambah Sri Mulyani.

Ketiga, sektor usaha pertambangan juga mencatatkan pertumbuhan positif, yakni sebesar 8,8 persen. Kinerja ini berbanding terbalik dari periode sama tahun lalu yang mengalami kontraksi sebesar 36,5 persen.

Baca Juga  SPT Lebih Bayar Langsung Diperiksa? Ini Penjelasan DJP

“Pertumbuhan setoran pajak dari ketiga sektor usaha tersebut (pengolahan, perdagangan, pertambangan) ditopang oleh pulihnya permintaan global dan domestik. Sehingga mendorong kenaikan produksi, konsumsi, dan aktivitas ekspor dan impor,” kata Sri Mulyani.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *