in ,

Dibalik Lonjakan Harga Kedelai Internasional

Kedepannya, Indonesia harus mampu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan para petani kedelai untuk memproduksi kedelai lokal. Sarana prasarana tersebut salah satunya adalah lahan tanam. Strategi yang dapat diterapkan pemerintah adalah melakukan ekstensifikasi lahan penanaman kedelai, sekaligus dengan fasilitas pembiayaan dalam mengelola kedelai yang selama ini menjadi pertimbangan utama para petani kedelai.

Mengutip Katadata (19/02/2022), Kementerian Pertanian akan meningkatkan produksi kedelai dalam negeri dengan memfasilitasi pembiayaan pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare. Fasilitas pembiayaan ini akan diberikan dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR), dan digunakan untuk pengembangan kedelai yang tersebar di beberapa provinsi potensial. Dalam pengembangan kedelai ini haruslah menggunakan lahan yang khusus untuk penanaman kedelai, supaya pertumbuhan kedelai menjadi optimal.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

Strategi lainnya adalah melakukan pengapuran untuk lahan bekas penanaman padi. Pengapuran dilakukan dengan cara menambahkan Kalsium pada tanah untuk menaikkan kadar keasaman tanah yang kurang asam. Strategi ini merupakan strategi yang bagus diterapkan saat ini, dimana lahan khusus penanaman kedelai masih minim, sehingga harus menggunakan lahan bekas penanaman padi, jagung, atau tanaman palawija lainnya.

Tentu saja, kedua strategi diatas harus dibarengi dengan pembinaan para petani kedelai untuk menjadikan tanaman kedelai sebagai tanaman utama, bukan tanaman sampingan saja. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga perlu memberikan pembinaan bagaimana penggunaan benih dan pupuk yang baik. Swasembada kedelai memang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia untuk melepaskan diri dari ketergantungan impor kedelai yang harganya selalu fluktuatif. Jika tidak segera diambil langkah strategis, kedelai lokal akan semakin tertinggal dan merugikan Indonesia.

Baca Juga  Airlangga Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Iran - Israel bagi Perekonomian Nasional

 

* Penulis Adalah Mahasiswa PKN STAN, Jurusan D-III Perpajakan

*Informasi yang disampaikan dalam Artikel ini sepenuhnya merupakan Tanggung Jawab Penulis

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *