in ,

Pemerintah Dorong Kinerja Keuangan Pasar Modal Syariah

Dalam hal literasi, Wapres menjelaskan bahwa hal tersebut sudah sejalan dengan roadmap Pasar Modal Syariah Tahun 2020-2024 yang menitikberatkan kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui literasi dan inklusi masyarakat tentang pasar modal syariah serta kompetensi aspek syariah para pelaku pasar.

Selain itu, Wapres juga memaparkan upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk penguatan industri keuangan syariah di Indonesia terkait pasar modal syariah. Beberapa diantaranya adalah melalui penguatan kelembagaan perbankan syariah melalui merger tiga Bank Umum Syariah yang kini dikenal dengan nama PT. Bank Syariah Indonesia dan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang merupakan instrumen investasi bagi para pelaku industri keuangan syariah dan penerbitan SBSN ritel untuk masyarakat umum.

Baca Juga  Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

“Total penerbitan sukuk ritel tersebut mencapai Rp 203 triliun, dengan total investor sebanyak 347.145 individu,” paparnya.

Tidak hanya itu saja, pemerintah juga telah menerbitkan green sukuk yang merupakan SBSN pertama dan terbesar di dunia serta mendapatkan 42 penghargaan dari berbagai lembaga internasional.

“OJK juga telah memberikan izin penerbitan instrumen investasi syariah di pasar modal syariah seperti reksa dana syariah dan saham syariah yang fatwanya diterbitkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI),” pungkasnya.

Menutup sambutannya, Wapres berharap konferensi internasional ini dapat menghasilkan ide-ide inovatif untuk semakin mengembangkan industri keuangan syariah Indonesia, terutama industri pasar modal syariah.

Baca Juga  Insight Investments: Tren Anak Muda Pilih Investasi Reksa Dana Berbasis ESG

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *