in ,

Otoritas Keuangan-IFEMC Bentuk NWGBR Sikapi LIBOR

Di sisi lain, rekomendasi penguatan benchmark rate di pasar keuangan domestik diharapkan dapat mendukung upaya pengembangan pasar keuangan. Sejatinya, kebutuhan beralih dari LIBOR muncul dari reformasi global untuk meningkatkan ketahanan dan integritas tolak ukur keuangan.

Urgensi ini pertama kali disampaikan oleh Financial Conduct Authority Inggris sebagai otoritas pengawas LIBOR, pada 5 Maret 2021. Salah satu agenda yang disampaikan adalah bahwa semua hal terkait LIBOR akan dihentikan secara permanen atau tidak akan dipasarkan setelah 31 Desember 2021 untuk LIBOR terkait mata uang Sterling, Euro, Swiss Franc dan Yen Jepang.

Sementara untuk LIBOR terkait mata uang dollar AS dan lainnya akan secara penuh dihentikan pada 30 Juni 2023. Implikasi transisi LIBOR terhadap kebijakan tersebut terhadap perbankan dan pelaku pasar terletak pada hukum atas kontrak-kontrak terdahulu.

Baca Juga  Moody’s: Indonesia Negara Layak Tujuan Investasi

Dengan kebijakan anyar ini, diperlukan penambahan klausul yang mengatur pedoman pelaksanaan dalam hal suku bunga acuan tidak lagi tersedia (fallback language), untuk menghindari risiko terjadinya kegagalan kontrak akibat tidak tersedianya hal substansial pada kontrak.

Untuk itulah mengapa transisi suku bunga acuan LIBOR yang menjadi bagian dari road map tersebut mesti dipersiapkan agar dapat berjalan dengan lancar dan semestinya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Lebaran Aman: Modus dan Tip Perlindungan dari Penipuan APK

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *