Berdasarkan situs resmi Renaissance Capital (bank investasi asal Rusia)— renaissancecapital.com, Didi Chuxing mengajukan kepada SEC agar dapat menghimpun dana hingga 100 juta dollar AS atau setara dengan Rp 143 triliun. Pendanaan itu menjadi IPO perusahaan teknologi terbesar tahun 2021 sekaligus berpotensi menghasilkan keuntungan jumbo bagi pemegang sahamnya, Uber Technologies dan SoftBank.
Kepada Pajak.com, Ketua Informasi Investasi Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan, keunggulan dari rencana IPO jumbo Didi Chuxing itu dikarenakan perusahaan sudah merilis laba pada kuartal-I 2021, padahal sebelumnya perusahaan rugi akibat pandemi. Selain itu, Didi Chuxing menawarkan bisnis yang komprehensif, mulai dari manufaktur, jaringan pengisian energi, serta armada mobil dengan sistem swakemudi.
“Database atau potensi sumberdaya data yang dimiliki perusahaan teknologi menjadikan keunggulan industri ini memiliki sumber daya data, sehingga bisa men-trigger pendapatan,” kata Roger, Minggu (13/6).
Menurutnya, aksi serupa tentu sangat berpeluang dilakukan oleh GoTo. Bahkan, Roger mengatakan, GoTo memang tengah merencanakan hal itu.
“Manajemen GoTo memang sudah merencanakan dual listing seperti halnya beberapa emiten tanah air yang pernah melakukannya. Karena memang manfaat dari dual listing adalah akses global,” ungkapnya.
Comments