in ,

Kenali Dulu Perbedaan Aset dan Liabilitas

Liabilitas dapat menyedot anggaran keuangan Anda seperti biaya penyusutan, biaya perawatan rutin, dan biaya operasional. Bukan itu saja, liabilitas juga tidak menghasilkan cash flow. Pada laporan keuangan, kewajiban yang dimaksud ini biasanya terdiri dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, pinjaman, dan provisi.

Namun, kenyataannya, keduanya punya benang tipis karena liabilitas dapat memiliki bentuk dan nilai yang sama dengan aset—baik berupa modal maupun barang. Tak heran, hal ini sering membuat wirausahawan salah paham dan menganggap liabilitas sebagai aset.

Sebagai contoh, jika Anda beranggapan membeli mobil adalah sebagai aset. Kendaraan roda empat itu bisa menjadi aset jika kita sewakan atau digunakan untuk pengemudi taksi daring. Dengan demikian, mobil yang kita beli itu bisa menambah pundi-pundi secara rutin, dan dimanfaatkan untuk menutup biaya kewajiban (liabilitas) seperti perawatan, pajak, dan cicilan jika dibeli secara kredit.

Baca Juga  Zakat Fitrah: Besaran dan Cara Bayar Lewat Aplikasi BCA

Pada contoh lainnya, kendaraan bisa menjadi aset jika sangat antik dan hanya ada dalam jumlah sangat terbatas. Dengan begitu, ketersediaan yang beredar sangat sedikit dan harganya di masa depan dapat meroket karena diburu oleh kolektor mobil. Di sisi lain, jika mobil itu hanya kita gunakan sebagai aktivitas sehari-hari dan selalu membiayainya dengan membeli bensin serta perawatan suku cadang, maka sudah jelas digolongkan sebagai liabilitas.

Pun jika Anda membeli sebuah rumah atau apartemen yang dibiarkan kosong tanpa disewakan sehingga tidak memberikan imbal balik, maka merupakan liabilitas karena harus memiliki pengeluaran rutin seperti perawatan, pajak, atau angsuran. Sebaliknya, jika rumah atau apartemen disewakan, maka Anda mendapat imbal balik bahkan bisa menghasilkan cuan secara teratur.

Baca Juga  KP2KP dan BAZNAS Edukasi Syarat Zakat sebagai Pengurang Pajak

Jika sudah dapat mengetahui perbedaan keduanya, maka Anda bisa menyisir kembali barang-barang yang dibeli apakah sekadar kebutuhan konsumtif atau produktif. Selain itu, aset dan liabilitas punya dua sisi yang berbeda, dengan begitu ekuitas Anda akan lebih produktif dengan membeli lebih banyak aset dibandingkan liabilitas.

Keuntungan lainnya, Anda bisa berhati-hati dalam memilih instrumen investasi yang beragam dan seringkali menjebak sehingga malah menambah liabilitas. Dalam hal ini, Anda akan lebih mempertimbangkan apakah setiap pengeluaran dalam membeli barang akan menjadi aset atau liabilitas ke depannya.

Sebab, kedua hal itu berhubungan langsung dengan kehidupan Anda sehari-hari. Kekayaan bertumbuh ketika Anda dapat memperbanyak kolom aset dan meminimalkan liabilitas. Di sisi lain, liabilitas tidak dapat dihindari, terutama bagi usaha yang baru merintis. Untuk itu, diperlukan manajemen liabilitas yang tertata rapi dan cerdas agar usaha yang Anda jalankan tidak kolaps.

Baca Juga  SPT Badan Wajib Melampirkan Laporan Keuangan yang Telah Diaudit?

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *