in ,

KEK Kura Kura Bali Targetkan Tarik Investasi Rp 104 T

KEK Kura Kura Bali Targetkan Tarik Investasi
FOTO: IST

KEK Kura Kura Bali Targetkan Tarik Investasi Rp 104 T

Pajak.com, Bali – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali targetkan dapat tarik investasi sebesar Rp 104 triliun. KEK Kura Kura Bali akan memiliki kegiatan usaha pada bidang pariwisata dan industri kreatif. Seluruh fasilitas akan dibangun selama kurun waktu 30 tahun dalam lima fase di atas lahan seluas 498 hektare.

Seperti diketahui, KEK yang berada di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2023. KEK Kura Kura Bali yang diusulkan oleh PT Bali Turtle Island Development, sehingga akan dikembangkan sebagai marina mixed-use and integrated resort, di dalamnya akan terdapat hotel and resort, commercial and mixed used, wellness center, educational and tech park, serta amenities.

General Manager Communications Kura Kura Bali Zakki Hakim optimistis kehadiran KEK Kura Kura Bali mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi di Kota Denpasar.

Baca Juga  Investasi di KEK Kura Kura Bali Bebas Pajak 10 Tahun

“KEK Kura Kura Bali ingin berkontribusi meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) melalui kegiatan-kegiatan ekonomi hingga UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang akan banyak beroperasi di sini. Karena proyeksinya dapat membuka destinasi pariwisata baru 1,2 juta kunjungan dalam 30 tahun ke depan,” ujar Zakki dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com, (21/12).

Ia menganalisis, potensi pemasukan dari kunjungan wisatawan asing dari pada 30 tahun ke depan mencapai 31,8 miliar dollar AS atau setara Rp 474,06 triliun. Secara parsial, KEK Kura Kura Bali juga diestimasi mampu membuka 35 ribu lapangan pekerjaan dan 64 ribu tenaga kerja tidak langsung.

“Dengan begitu, manfaat KEK Kura Kura untuk Kota Denpasar 2052, total nilai investasi 6 kali PDB Denpasar. Peningkatan PDB 2,1 kali lebih besar, pertumbuhan ekonomi Denpasar 5,6 kali lebih besar. Peningkatan konsumsi per tahun per kapita 6,7 kali lipat dari Rp 25 juta di tahun 2022,” ungkap Zakki.

Ia menjelaskan, bahwa proyek pembangunan KEK Kura Kura Bali akan dilaksanakan dalam lima fase yang diselesaikan secara bertahap mulai dari infrastruktur, utilitas bawah tanah, sarana pendidikan hingga hiburan.

Baca Juga  TaxPrime Permudah Investor KEK Raih “Ultimate Facilities”

“Diantaranya, fase pertama, yakni infrastruktur utilitas. Infrastruktur utilitas, seperti listrik, PAM (perusahaan air minum), air bersih, fiber optik, high speed internet semua di bawah tanah. Untuk fase pertama infrastruktur sudah selesai, yakni 8 kilometer jalan, 2 kilometer kanal, 7 danau retensi air, dan semua infrastruktur utilitas,” rinci Zakki.

Secara teknis, bahan yang digunakan membuat jalan di sepanjang KEK Kura Kura Bali bukan berasal dari aspal, melain menggunakan suatu bahan dari paving block. Teknik ini berfungsi untuk memastikan air masuk ke dalam tanah dan danau retensi, sehingga nantinya pulau tersebut memiliki sumber air tersendiri.

“Fase kedua, KEK Kura Kura Bali membangun sarana pendidikan dan hiburan. Sebagai komitmen Kura Kura Bali dalam sustainable development goals yang mengutamakan pendidikan, dibangun UID (United in Diversity) Bali Campus, kemudian pavilion, beach club, marina bertaraf internasional, grand outlet mall, hingga hotel bintang 6, dan restoran kelas atas. Fasilitas lainnya, seperti three mountains bamboo pavilion yang berkapasitas 350 orang hingga beach club,” ungkap Zakki.

Baca Juga  Tantangan Terbesar Investor dalam Meraih Fasilitas KEK

Selain itu, akan dibangun pula marina (pelabuhan khusus dengan prasarana untuk kapal pesiar atau perahu kecil) di KEK Kura Kura Bali—menjadi marina berstandar internasional pertama di Indonesia. Namun, fasilitas ini tidak akan bersinggungan dengan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Dermaga Serangan, maupun Pelabuhan Sanur.

“Kami lihat banyak yacht yang datang ke Indonesia dan ingin ke Raja Empat (Papua), atau lainnya. Tapi, untuk parkir di Indonesia belum ada. Akhirnya mereka harus ke Singapura, Malaysia, dan Australia lagi. Jadi, (Marina Internasional) akan menjadi yang pertama di Indonesia,” pungkas Zakki.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *