in ,

Jelang IPO, Bank Digital BCA Raih Pendanaan Rp 2,7 T

Jahja menjelaskan, persiapan yang dilakukan sebelum IPO cukup kompleks, antara lain mulai dari penerapan teknologi digital, produk yang ditawarkan, merekrut sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang informasi dan teknologi, termasuk menggandeng beberapa merchant untuk bekerja sama dalam ekosistem Bank Digital BCA.

“Kalau kita mau menyajikan sesuatu, harus yang bermutu, berkualitas baik. Oleh sebab itu kita mempersiapkan. Kalau mau cepet IPO sih sebenarnya bisa, tetapi untuk Bank BCA Digital ini kita persiapkan secara matang satu tahun ke depan,” kata Jahja.

Sebagai informasi, Bank Digital BCA adalah hasil transformasi dari PT Bank Royal Indonesia. BCA mengambil alih saham Bank Royal pada November 2019. Nilai pengambilalihan yang dilakukan adalah sekitar Rp 988 miliar.

Baca Juga  Definisi dan Keuntungan Reksa Dana Penyertaan Terbatas

Selain mengembangkan anak perusahaan, BCA kembali juga melakukan transformasi digital, diantaranya meluncurkan aplikasi myBCA, haloBCA, dan merchantBCA pada Juli 2021. Aplikasi haloBCA mengintegrasikan seluruh channel contact center sehingga memungkinkan nasabah untuk menghubungi Halo BCA tanpa menggunakan pulsa, e-mail, chat, dan media sosial. Sementara aplikasi merchantBCA merupakan solusi digital bagi pelaku usaha untuk mengelola bisnis dan meningkatkan kelancaran usaha. Melalui aplikasi ini nasabah dapat mengajukan permohonan electronic data capture (EDC), penyediaan quick response code Indonesian standard (QRIS) 24 jam, monitor transaksi EDC dan QRIS melalui dashboard, dan mengunduh daftar transaksi historis.

Sampai dengan September 2021, BCA mencatatkan laba sebesar Rp 23,2 triliun atau naik 15,8 persen dari realisasi tahun sebelumnya.

Baca Juga  Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Investasi Tanah

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

194 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *