Pajak.com, Jakarta – Eks Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro optimistis Indonesia akan segera memasuki masyarakat 5.0 seperti negara Jepang. Keyakinan itu karena Indonesia telah mempunyai lebih dari 1.800 startup dan ekosistem teknologi yang terus berkembang pesat.
Bambang mengungkapkan, Jepang merupakan negara pertama yang memasuki masyarakat 5.0, sementara Indonesia saat ini baru memasuki masyarakat 4.0. Seperti diketahui, era 4.0 dimaksudkan sebagai ketersedian teknologi yang meliputi tren otomasi dan pertukaran data, seperti sistem cyber, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. Namun, kecanggihan itu masih bergandengan erat dengan risiko di kehidupan manusia yang terus bergejolak, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas.
Artinya, di era 4.0 manusia masih didegradasi oleh teknologi. Sementara era masyarakat 5.0 sudah menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan teknologi, bahkan manusia sebagai pengendali utama. Dengan begitu, di era 5.0, teknologi mampu memberi kemajuan ekonomi dan penyelesaian masalah sosial.
“Ada lebih dari 1.800 startup yang kita punya, beberapa di antaranya menjadi unicorn dan decacorn. Kita juga punya entrepreneur baru. Itu sebuah kesempatan Indonesia menuju masyarakat 5.0 seperti Jepang,” jelas Bambang yang juga merupakan Komisaris Utama PT Bukalapak.com dan PT Telkom Indonesia (Persero), dalam webinar bertajuk Jakarta Geopolitical Forum V 2021 bertajuk Culture And Civilization: Humanity at the Crossroads atau Budaya dan Peradaban: Kemanusiaan di Simpang Jalan), pada (21/10).
http://news.unair.ac.id/2021/08/06/peduli-lingkungan-alumni-unair-dirikan-start-up-pengelolaan-dokumen-mulia-berbasis-syariat/
https://www.pajak.com/ekonomi/erick-thohir-3-syarat-startup-penerima-investasi-bumn/