Pajak.com, Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan empat skenario yang dapat terjadi dalam lima tahun ke depan (2021-2026) setelah pandemi Covid-19 berakhir, dalam buku Pendapat Strategic Foresight.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan bahwa skenario yang disajikan dalam foresight BPK bukanlah prediksi tentang masa depan, tetapi sarana untuk melihat kembali berbagai asumsi tentang masa depan.
“Sarana ini dimaksudkan agar kita tidak terlena dengan harapan dan agar kita mampu melihat lebih jernih kesiapan menghadapi masa depan,” ucap Agung dalam peluncuran buku dan Website Strategic Foresight BPK pada Kamis (21/10).
Ia memaparkan, salah satu dari empat skenario adalah Berlayar Menaklukkan Samudera dengan respons pemerintah terhadap krisis yang menjadi lebih efektif dan tingkat keparahan pandemi mereda. Skenario selanjutnya adalah Mengarung di Tengah Badai jika respons pemerintah terhadap krisis menjadi lebih efektif di tengah pandemi yang makin memburuk.
“Ketiga, skenario Tercerai-berai Terempas Lautan, yang merupakan skenario terburuk karena menggambarkan masa depan yang penuh risiko dan bahaya. Dalam skenario ini, respons pemerintah terhadap krisis kurang efektif dan tingkat keparahan pandemi makin memburuk,” sambung Agung.
Skenario terakhir adalah skenario Kandas Telantar Surutnya Pantai, yang ditandai dengan meredanya pandemi, tetapi respons pemerintah terhadap krisis kurang efektif.
Agung juga mengemukakan, dalam seluruh skenario ini terdapat lima tema yang menurut pihaknya perlu diantisipasi pemerintah yaitu reformasi kesehatan, reformasi pajak dan kesinambungan fiskal, visi dan kepemimpinan pemerintah, transformasi digital dan tata kelola data, serta kualitas sumber daya manusia.
”Tema-tema tersebut perlu mendapat perhatian pemerintah karena akan turut menentukan keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 maupun kemungkinan terjadi pandemi, bencana, dan krisis global di kemudian hari,” ungkapnya.
Comments