in ,

Hyundai Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang

Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama IBC Toto Nugroho. Menurutnya, sinergi ini menjadi momentum dalam pembentukan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia memiliki potensi menjadi pemain global industri baterai karena memiliki 24 persen cadangan nikel di dunia.

“Kami akan memproduksi baterai secara kompetitif untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dan juga untuk ekspor. Terima kasih atas dukungan yang sangat besar dari Kementerian Investasi, Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan ambassador kedua negara,” kata Toto.

Sementara itu, CEO Hyundai Mobis Co. Ltd Sung Hwan Cho mengatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk mengembangkan mobil listrik dan ekosistemnya di Indonesia. Fasilitas sel baterai ini rencananya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 giga watt hour (GwH), yang nantinya akan menyuplai kendaraan listrik produksi Hyundai.

Baca Juga  Syarat dan Cara Mengurus Perubahan HGB Jadi SHM

“Sampai sekarang, berkat dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia, kami sudah mencapai target untuk memajukan proyek ini dengan pihak-pihak lain. Saya merasa lebih dekat mencapai target kami, dan sekarang kedua negara akan bermitra untuk mengembangkan mobil listrik dan ekosistem ke depannya,” tambah Cho.

Konsorsium Hyundai rencananya akan membentuk joint venture (JV) dengan PT Industri Baterai Indonesia selaku holding BUMN Baterai yang merupakan gabungan dari empat BUMN, yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Pertamina (Persero), MIND ID, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Ditulis oleh

Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *