Pajak.com, Swiss – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu Menteri Investasi Inggris Lord Grimstone untuk menyepakati rencana penandatanganan kerja sama investasi di tiga sektor prioritas, di sela-sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2022, di Davos, Swiss, (25/5). Tiga sektor prioritas itu, meliputi industri hilirisasi tambang nikel dan mineral lainnya yang menghasilkan nilai tambah, Energi Baru Terbarukan (EBT), dan industri kesehatan. Menurut Bahlil, penandatanganan kerja sama investasi akan dilakukan pada puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022, yang berlangsung di Bali, pada November 2022 mendatang.
“Saya pikir kita perlu membuat tim khusus untuk merealisasikan kerja sama ini. Perjanjian kerja sama akan kita teken saat Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali 2022 berlangsung November mendatang,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (26/5).
Ia menuturkan, pertemuan bilateral dengan Menteri Investasi Inggris Lord Grimstone ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya saat kunjungan kerja Bahlil ke London, Inggris, pada bulan Maret 2022 lalu.
“Kementerian Investasi/BKPM mewakili pemerintah Indonesia siap untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah Inggris terkait dengan investasi. Kerja sama dua negara ini nantinya akan berdampak positif pada peningkatan investasi dua arah antara Indonesia dan Inggris, dan mendorong nilai tambah yang saling menguntungkan,” jelas Bahlil.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi Inggris Lord Grimstone memastikan, Inggris telah menyetujui rencana penandatanganan kerja sama yang akan dilakukan saat KTT G20 2022 di Bali pada November mendatang. Pemerintah Inggris berharap kerja sama ini dapat terealisasi dengan baik.
“Saya senang bisa bertemu dengan Pak Menteri Bahlil Lahadalia hari ini. Kerja sama pemerintah Indonesia dan Inggris ini perlu benar-benar kita kawal dan laksanakan dengan baik,” ujar Grimstone.
Comments