Selain itu, kemungkinan keputusan Telkomsel berinvestasi didorong oleh kabar yang beredar soal rencana merger Gojek dan Tokopedia untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Riset Bahana Sekuritas menyebutkan, jika nantinya Gojek dan Tokopedia mencatatkan sahamnya di dalam negeri, potensinya bisa menyamai dengan kinerja Telkom Indonesia di BEI. Namun, tetap tergantung seberapa besar free float (saham beredar) yang nantinya akan dilepas.
“Bobot perusahaan Gojek dan Tokopedia ini bisa mencapai kisaran 4-9 persen pada indeks harga saham gabungan (IHSG), LQ45 hingga indeks MSCI Indonesia. Semakin mendekati potensi IPO (initial public offering) perusahaan hasil merger Gojek-Tokopedia, di dalam negeri, hal ini bisa menjadi dorongan positif bagi pasar, meski mungkin tidak pada awalnya untuk saham-saham incumbent utama,” tulis Analis Bahana Sekuritas Hadi Soegiarto.
Rencananya, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia akan menggunakan nama GoTo. Sebesar 58 persen saham GoTo akan dimiliki Gojek dan 42 persen oleh Tokopedia. Perusahaan baru ini akan memiliki tiga unit bisnis yakni, layanan transportasi on-line Gojek; layanan e-commerce Tokopedia; layanan pembayaran dan keuangan melalui GoPay.
Jika memang demikian, investasi Telkomsel di Gojek akan berpotensi besar menjadikan perusahaan telekomunikasi itu menjadi salah satu dari delapan investor terbesar bersama dengan Google Alphabet, Alibaba, dan Softbank.
Comments