in ,

Tanpa Penerapan Ekonomi Hijau, Indonesia Sulit Maju

Tanpa Penerapan Ekonomi Hijau, Indonesia Sulit Maju
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Medrilzam meyakinkan, tanpa penerapan ekonomi hijau, pemerintah akan sulit mewujudkan visi Indonesia Maju 2045. Pasalnya, ekonomi hijau merupakan model pembangunan yang mampu mencegah laju perubahan iklim yang dapat merusak lingkungan dan merugikan Indonesia, bahkan dunia.

“Kalau kita masih melakukan business as usual (tidak melakukan perubahan) ini akan meningkatkan emisi kita, walaupun intensitas emisi gas rumah kaca kita menurun, tapi kelihatannya proyeksi emisi kita akan banyak didominasi oleh sektor energi dan ini perlu disikapi dengan baik,” kata Medrizal dalam webinar bertajuk Transisi Ekonomi Hijau, pada (6/1).

Selain itu, bila ekonomi hijau tidak segera diterapkan, maka pendapatan per kapita Indonesia tidak akan mencapai target yang diinginkan, yakni 12 ribu dollar AS atau 13 ribu dollar AS. Padahal, pendapatan ini akan melepaskan Indonesia dari predikat negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

“Untuk keluar dari middle income trap, pola usaha seperti biasa dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen per tahun tidak dapat mendorong pendapatan per kapita Indonesia. Kita harus lebih ambisius lagi untuk mengejar laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen per tahun salah satunya melalui ekonomi hijau dan rendah karbon. Kita harus bisa sebaik-baiknya mendesain proses ekonomi hijau dan rendah karbon ini agar bisa kita laksanakan,” kata Medrilzam.

Baca Juga  Sritex Krisis Bahan Baku, DJBC: Itu Urusan Kurator!

Beppenas meyakini, ekonomi hijau dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan investasi hijau baru. Ekonomi hijau juga harus diterapkan dengan sinergi berbagai pihak untuk memobilisasi investasi, baik dengan dunia usaha maupun pemerintah daerah.

“Saya ingin sampaikan bahwa isu perubahan iklim ini jangan hanya dianggap sebagai isu lingkungan saja. Saya ingin mengajak semua pihak bahwa ini isu pembangunan karena ini sangat terkait dengan bagaimana kita melakukan pembangunan dan juga investasi,” kata Medrilzam.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *