in ,

PLN Lakukan Dekarbonisasi, Capai Carbon Neutral 2060

PLN Lakukan Dekarbonisasi, Capai Carbon Neutral 2060
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Menuju Indonesia yang lebih hijau, PT PLN (Persero) melakukan transisi energi melalui inovasi dekarbonisasi untuk mencapai Carbon Neutral 2060. Upaya PLN lakukan dekarbonisasi ini tergambar dari peta jalan (roadmap) skenario Zero Carbon (Carbon Neutral) 2060.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan, tidak hanya dari sisi pasokan, PLN juga secara aktif dari sisi demand mendorong penggunaan energi listrik yang ramah lingkungan kepada masyarakat. Selain dengan memberikan kemudahan dan stimulus listrik bagi pelanggan, PLN berkomitmen untuk terus menyempurnakan ekosistem kendaraan listrik dan kompor induksi.

“PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak dan pionir perubahan transportasi berbasis fosil menjadi berbasis energi bersih. Menggantikan kendaraan BBM dengan kendaraan listrik. PLN bahkan telah menyiapkan ekosistem sejak hari ini dan siap menggandeng mitra strategis mendukung penguatan ekosistem kendaraan listrik,” ungkap Zulkifli dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com Senin (01/11).

Baca Juga  Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,78 Persen per September 2024

Ia menambahkan, PLN memberikan insentif kepada pengguna kendaraan listrik berupa biaya penyambungan guna tambah daya listrik di rumah. PLN juga memberikan diskon tarif listrik selama tujuh jam (pukul 22.00-05.00) khusus untuk pengisian daya kendaraan listrik di rumah. Per Oktober 2021, PLN telah menyediakan 47 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, PLN juga aktif mengajak pihak ketiga untuk bekerja sama membuka SPKLU dengan menghadirkan website khusus untuk layanan kemitraan. Melalui website ini nantinya para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar melalui kanal tersebut.

Dari sisi supply, saat ini, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih mendominasi sistem pembangkitan PLN dengan kontribusi sekitar 68 persen. Tahapan monetisasi pembangkit berbasis batu bara hingga 2056 akan dilaksanakan bersamaan dengan pembangunan pembangkit EBT.

Baca Juga  KemenESDM: Masyarakat Mampu Lebih Banyak Nikmati BBM Subsidi

Zulkifli merinci, mulai 2030 PLN akan memasuki tahap pertama mempensiunkan pembangkit fosil tua yang sub-kritikal sebesar 1 gigawatt (GW). Kemudian pada 2035 memasuki tahap kedua, PLN akan kembali mempensiunkan PLTU sub-kritikal sebesar 9 GW.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

194 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *