in ,

Pertumbuhan E-commerce Diikuti Infrastruktur Logistik

Ia memberi contoh, infrastruktur yang belum memadai di Indonesia Timur, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengiriman barang ke sana masih mengandalkan penerbangan yang notabene tidak berjalan normal selama pandemi.

“Banyak penerbangan yang sebelum pandemi sebagai tulang punggung perusahaan kurir mengirim barang lewat udara, selama pandemi, banyak airline yang mengurangi penerbangan. Sehingga banyak mengalami keterlambatan di Indonesia timur,” kata Budiyanto.

Menurutnya, tantangan ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, khususnya pemerintah. Swasta dan pemerintah harus saling berkolaborasi mengakselerasi pembangunan infrastruktur, terutama jalan tol di seluruh wilayah di Indonesia agar pengiriman barang antara satu daerah ke daerah lain dapat lebih cepat dan murah.

Baca Juga  Airlangga Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Iran - Israel bagi Perekonomian Nasional

Sementara itu, Vice President Pengembangan Bisnis E-commerce dan Kelembagaan JNE Mayland Hendar Prasetyo mengungkapkan, sebagai perusahaan jasa pengiriman, JNE beradaptasi dengan culture society impact yang saat ini terbiasa dengan mobile connectivity.

“Perusahaan jasa pengiriman harus mengikuti perkembangan zaman. Yang tadinya secara sistem di awal e-commerce berdiri, kita di perusahaan jasa pengiriman masih menggunakan resi kertas, harus datang ke counter, sekarang dengan adanya JNE di seluruh Indonesia, menjadi rangking ke delapan dalam mobile connectivity,” kata Hendar.

Sejatinya, saat ini pemerintah telah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur. Menurut Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi, selama masa pemerintahan Jokowi, pembangunan infrastruktur transportasi terbilang masif di berbagai wilayah. Hal itu dapat meningkatkan konektivitas yang berpotensi menciptakan efisiensi logistik.

Baca Juga  Mempelajari Teknik Presentasi Memukau ala Steve Jobs

“Infrastruktur tersebut terutama mencakup pembangunan dan pengembangan sejumlah pelabuhan, jalan tol, dan rel kereta api di sejumlah wilayah. Program di beberapa kementerian juga berdampak positif terhadap sektor logistik. Salah satunya adalah pembangunan tol laut yang terus berkembang dari 6 trayek pada tahun 2016 menjadi 26 trayek pada tahun 2021,” ungkap Setijadi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *