in ,

Lima Cara Bangun “Personal Branding” untuk Generasi Muda

Cara Bangun “Personal Branding”
FOTO: IST

Lima Cara Bangun “Personal Branding” untuk Generasi Muda

Pajak.com, JakartaPersonal branding atau citra diri menjadi elemen yang penting dalam proses pengembangan karier serta membuka beragam peluang positif dan kesempatan baru, khususnya bagi generasi muda. Lantas, apa itu personal branding? Dan, bagaimana cara bangun personal branding? Pajak.com akan merangkum lima cara bangun personal branding untuk generasi muda.

Apa itu “personal branding”?

Personal branding adalah citra diri yang dibuat terhadap individu—apa yang ingin ditawarkan saat ini serta masa depan secara profesional.

Mengutip buku Strategi Branding, Frischmann mengungkapkan bahwa manusia memiliki brand yang melekat pada diri masing-masing. Dengan demikian, personal branding merupakan aktivitas untuk membangun sisi profesional seseorang di hadapan orang lain, organisasi, atau perusahaan.

Baca Juga  BPK Minta Pemerintah Terus Tingkatkan Kualitas APBN

Menurut Gill Corkindale yang merupakan coach pada bidang manajemen dan kepemimpinan global, ada empat hal penting untuk personal branding, yakni:

  • Menarik bagi orang sekitar;
  • Otentik atau asli (tidak merupakan duplikasi orang lain);
  • Konsisten; dan
  • Dikenal banyak orang.

Apa fungsi “personal branding”?

  • Membangun kepercayaan;
  • Menguatkan identitas;
  • Membuat peluang;
  • Memudahkan pemasaran diri; dan
  • Menarik perhatian.

Ada beberapa aspek untuk mempengaruhi personal branding, yaitu pendidikan, gaya, dan perilaku sehari-hari.

Bagaimana cara membangun “personal branding” untuk anak muda?

  • Memiliki fokus yang kuat. Tetapkan fokus keahlian yang Anda ingin tonjolkan. Misalnya, Anda ahli dalam hal public speaking atau bidang perpajakan, maka fokuslah pada hal itu;
  • Tentukan target audiens. Apakah para praktisi perpajakan, public speaking , akuntan, dan lainnya. Semakin cepat menentukan target audiens semakin mudah bagi Anda memilih platform media sosial. Misalnya, jika target penonton adalah profesional, Anda bisa memilih LinkedIn atau Instagram dengan kategori khusus.
  • Konsisten atau aktif menerbitkan konten di platform yang dipilih, bahkan meskipun memiliki penonton yang sedikit. Ingat, tidak ada sesuatu yang instan;
  • Memiliki komunitas yang satu frekuensi dan minat yang sama. Hal ini memudahkan Anda dalam membangun personal branding, sehingga memiliki lingkar pertemanan profesional yang lebih luas. Semakin banyak koneksi yang dimiliki, akan semakin tinggi juga nilai jangkuan citra diri yang sedang dibangun; dan
  • Menjaga reputasi penting dalam membangun personal branding. Sebab terkadang, reputasi individu bisa buruk dengan seketika bila tidak dijaga, sehingga perlu membangun kembali reputasi dari nol. Ingat, tidak mudah membangun kembali kepercayaan atasan atau rekan kerja. Jangan merusak semua yang telah dibangun.
Baca Juga  Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *