in ,

Kenali Ciri-Ciri Pegawai Bermental Kuat dan Lemah

Ciri-Ciri Pegawai Bermental Kuat dan Lemah
FOTO: IST

Kenali Ciri-Ciri Pegawai Bermental Kuat dan Lemah

Pajak.com, Jakarta – Belakangan ini kesehatan mental (mental health) menjadi isu yang hangat diperbincangkan, khususnya di kalangan profesional atau pegawai. Mengutip Robert Half, perusahaan konsultan sumber daya manusia berskala internasional, terdapat perbedaan kondisi kesehatan mental individu, yakni pegawai bermental kuat dan lemah. Mengidentifikasi perbedaan keduanya diharapkan menjadi indikator evaluasi yang mampu memantik produktivitas maupun kinerja. Mari kita kenali ciri-ciri pegawai bermental kuat dan lemah.

Apa itu kesehatan mental? 

World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi kesehatan yang berkaitan dengan kejiwaan, psikis, dan emosi seseorang. Seseorang yang memiliki ketenangan jiwa dalam menjalani hidupnya, berarti memiliki kondisi mental yang baik. Sebaliknya, seseorang yang kesehatan mentalnya terganggu akan merasa kesulitan dalam mengendalikan emosinya, bahkan dapat memengaruhi hubungannya dengan orang lain, kemampuannya dalam berpikir, atau bahkan memicu munculnya keinginan untuk melukai diri sendiri.

Baca Juga  Kegiatan Pembinaan Mental Karyawan Tak Dikenakan Pajak Natura

Mengutip laman resmi Rumah Sakit Siloam, gejala umum yang dapat dialami oleh penderita dengan gangguan kesehatan mental adalah:

  • Sulit fokus dan berkonsentrasi;
  • Kesulitan dalam mengatasi stres atau masalah sehari-hari;
  • Mudah emosi secara berlebihan dan rentan melakukan kekerasan;
  • Suka berteriak atau berkelahi;
  • Sering berhalusinasi atau menjadi paranoid;
  • Menarik diri dari aktivitas sosial;
  • Kehilangan semangat dan minat untuk melakukan aktivitas yang awalnya disukai;
  • Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri (self harm) atau orang lain;
  • Munculnya pikiran untuk bunuh diri (suicidal thoughts);
  • Munculnya perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
  • Perubahan kebiasaan atau pola makan, seperti tidak nafsu makan atau justru makan secara berlebihan;
  • Munculnya perasaan cemas, takut, khawatir, putus asa, dan sedih secara berlebihan;
  • Sering merasa lelah dan mengalami masalah tidur;
  • Perubahan gairah seks;
  • Rutinitas sehari-hari terganggu dan produktivitas atau prestasi menurun;
  • Sulit memahami kondisi orang lain;
  • Merasa kebingungan, mudah lupa, dan mudah tersinggung; dan
  • Hilangnya rasa percaya diri.
Baca Juga  Kenali Ciri-Ciri “Burnout” dalam Bekerja dan Cara Mengatasinya

Apa saja ciri pegawai bermental kuat? 

Robert Half mengidentifikasi ciri-ciri pegawai bermental kuat sebagai berikut:

  • Percaya diri, khususnya ketika mendapat tantangan mengerjakan program penting atau baru di kantor. Pegawai tersebut akan menerima, melakukan dengan matang, dan mengeksekusinya dengan optimal;
  • Optimistis dan tekun berusaha mencapai target. Individu berkeyakinan positif namun realistis untuk menemukan solusi dari setiap tantangan pekerjaan;
  • Adaptif terhadap perubahan dan masukan, termasuk dalam menerima ide dari rekan kerja lainnya;
  • Bisa diandalkan dan mampu bekerja dengan tim secara baik;
  • Bebas drama bahkan mampu meredakan konflik di lingkungan kerja;
  • Mampu mengendalikan tindakan dan emosi; dan
  • Mampu mengelola stres dengan menjaga keseimbangan hidup—
  • memanejemen waktu bekerja, istirahat, olahraga, keluarga, dan kehidupan sosial.

 Apa saja ciri pegawai yang lemah? 

  • Terjebak di masa lalu, menyesali kondisi yang sudah terjadi, merasa tidak berharga, dan terus meratapi kesedihan;
  • Mudah terpengaruh;
  • Pesimitis atau takut gagal, sehingga takut mencoba tantangan atau tanggung jawab baru; dan
  • Selalu menyalahkan orang lain.

Bagaimana membangun mental yang kuat? 

  • Melatih pikiran dengan memandang segala sesuatu dari sisi positif, yakinlah bahwa setiap persoalan pasti ada jalan keluar;
  • Fokus pada solusi bukan masalah. Cara simpel menghadapi tantangan adalah fokuskan 90 persen pada solusi dan 10 persen pada masalah.;
  • Tantang dan yakinkan pada diri sendiri bahwa Anda mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Jangan terbiasa meremehkan diri sendiri;
  • Mengapresiasi diri sendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan pekerjaan, mendapat solusi atas sebuah persoalan, atau mengalahkan ketakutan dan kekhawatiran;
  • Belajar bersyukur terhadap setiap tantangan; dan
  • Mencoba menemukan kesenangan lain yang positif selain bekerja, seperti menyalurkan hobi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *