in ,

Keminves/BKPM Jembatani Program Kolaborasi Investor

Untuk itu, semenjak menjabat, selain menarik investasi, Bahlil juga fokus mendorong beragam program untuk peningkatan UMKM. Dimulai dari memberi kemudahan mengurus izin melalui Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA). Dengan memiliki legalitas, UMKM akan punya kesempatan untuk mendapat beragam fasilitas, baik permodalan atau investasi, pelatihan, insentif fiskal, dan sebagainya. Secara simultan, Keminves/BKPM juga terus berupaya menjembatani pengusaha besar dan UMKM melalui program ini.

“Tahun 1998 pernah terjadi krisis moneter, inflasi kita 88 persen, defisit 13 persen, cadangan devisa 17 miliar dollar AS. Mohon maaf kepada pengusaha-pengusaha besar, waktu itu hampir semua pengusaha-pengusaha besar mencoba mempailitkan diri atau melarikan diri. Yang menjaga benteng pertahanan ekonomi kita waktu itu UMKM,” kata Bahlil.

Baca Juga  Airlangga Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Iran - Israel bagi Perekonomian Nasional

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Imam Soejoedi menyampaikan kerja sama kolaborasi antara PMA/PMDN dan UMKM memiliki nilai kontrak yang tumbuh 82 persen, yakni dari Rp 1,5 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 2,7 triliun pada tahun 2021.

“Sesuai arahan menteri investasi, untuk meningkatkan realisasi investasi yang berkualitas inklusif, merata dan bergeraknya sektor riil di daerah, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak hanya nasional tapi juga ekonomi regional, salah satu program unggulan dari kementerian investasi/BKPM adalah kolaborasi antara PMA/PMDN dengan para UMKM,” tambah Imam.

Ditulis oleh

Baca Juga  Kemenves/BKPM Terbitkan 8 Juta Nomor Induk Berusaha

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *