in ,

Kembangkan EBT, EMI Resmi Jadi Anak Usaha PLN

Kembangkan EBT, EMI Resmi Jadi Anak Usaha PLN
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – PT Energy Management Indonesia (Persero) atau EMI resmi menjadi anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Bergabungnya EMI diproyeksikan dapat mencetak pendapatan sebesar Rp 13 triliun di lima tahun ke depan, serta mengakselerasi pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di tanah air.

Sebagai informasi, EMI adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan EBT, khususnya bergerak di bidang manajemen energi dan konservasi air. Sebelumnya, EMI bernama PT Konservasi Energi Abadi (Persero) atau KONEBA yang didirikan pada tahun 1987. Hingga akhirnya, pada tahun 1993 KONEBA resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan berganti nama menjadi EMI di tahun 2006.

Baca Juga  Jaga Ekonomi Nasional, Wamenkeu Beberkan Strategi Hadapi Konflik Timur Tengah 

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pengalihan saham EMI ke PLN dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam modal saham PT PLN. Selain itu, penggabungan ini didukung dengan terbitnya Keputusan Menteri Hukum dan HAM terkait perubahan anggaran dasar EMI pada 9 September 2021.

“Dengan demikian PT Energy Management Indonesia (EMI) secara legal telah sah menjadi anak perusahaan PLN. Dengan bergabungnya EMI ke PLN akan bertransformasi sebagai leading energy service company (ESCo). Maka diproyeksikan EMI bisa mencapai pendapatan sebesar Rp 8 triliun atau secara akumulatif dalam lima tahun mencapai Rp 13 triliun. Serta dengan estimasi EBIT (earnings before interest and taxes atau laba sebelum bunga dan pajak) sebesar Rp 825 miliar atau setara akumulatif 5 tahun ke depan sebesar Rp 1 triliun,” kata Zulkifli dalam acara Launching EMI secara virtual, pada (22/10).

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Selain itu, ia meyakini, dengan bergabungnya EMI ke PLN dapat mendukung percepatan target pemerintah dalam mewujudkan nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) di tahun 2060. Selain itu, bisa mencapai target BUMN untuk mengurangi karbon dioksida (CO2) sebesar 29 persen pada 2030 dan berkontribusi pada program dekarbonisasi lebih dari 300 juta ton.

“PLN sendiri menargetkan, capaian dekarbonisasi bisa sebesar 117 juta ton CO2 di 2025. Hal itu dilakukan dengan pembangunan pembangkit EBT sebanyak 5 gigawatt (GW) di 2024,” jelas Zulkifli.

Ditulis oleh

Baca Juga  8 Poin Penting dalam Proses Pengajuan Izin Usaha

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

194 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *