in ,

Jokowi: Jaga dan Kawal Proses Digitalisasi Keuangan

Ia pun menekankan, inklusi keuangan juga harus memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya masyarakat lapisan menengah ke bawah. Sehingga dapat menjadi solusi untuk menekan ketimpangan sosial, serta menjangkau segmen masyarakat yang belum tersentuh sistem keuangan konvensional.

Tidak hanya itu saja, Jokowi berpendapat bahwa penyedia layanan keuangan digital juga harus berorientasi Indonesia sentris, yaitu tidak berpusat di Jawa saja, akan tetapi membantu mempercepat transformasi keuangan digital hingga ke seluruh penjuru tanah air dengan cara melaksanakan program literasi keuangan dan literasi digital mulai dari desa, mulai dari pinggiran.

“Bukan hanya agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa dari industri keuangan, tapi juga untuk memfasilitasi kewirausahaan mereka dengan risiko yang rendah,” imbuhnya.

Baca Juga  Cara Penting Identifikasi dan Lapor Penipuan Digital

Menutup pidatonya, Jokowi berharap ekosistem keuangan digital yang tangguh dan berkelanjutan harus terus dijaga untuk mendorong percepatan pergerakan ekonomi nasional yang inklusif, serta berkontribusi lebih besar pada upaya pemulihan ekonomi yang sedang dilakukan.

“Komitmen, keberpihakan, dan kerja keras bapak dan ibu sekalian sangat ditunggu oleh pelaku pelaku ekonomi, utamanya pelaku ekonomi kecil khususnya juga usaha mikro, kecil, dan menengah untuk segera bangkit dari dampak pandemi COVID-19 dan terfasilitasi untuk memanfaatkan peluang baru yang bermunculan,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  KADIN Optimistis Hasil Putusan MK Beri Kepastian bagi Dunia Usaha

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *