in ,

“Green Bond” BNI Reduksi Emisi 230 Ribu Ton Karbon per Tahun

“Green Bond” BNI Reduksi Emisi
FOTO: IST

“Green Bond” BNI Reduksi Emisi 230 Ribu Ton Karbon per Tahun

Pajak.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ekosistem ekonomi hijau Indonesia. Salah satunya dengan menerbitkan green bond yang telah mencapai sekitar dari Rp 5 triliun. Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada mengungkapkan, dengan menerbitkan green bond, perusahaan dapat melakukan reduksi emisi lebih dari 230 ribu ton karbon per tahun.

Green bond yang diterbitkan tersebut telah berdampak positif pada penurunan produksi emisi BNI. Kami cukup berbangga karena dengan green bond total reduksi emisi kami mencapai lebih dari 230 ribu ton karbon per tahun. Kami juga bisa memperbaiki sekitar 314 ribu hektare dalam forest concession project,” ungkap David dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023, dikutip Pajak.com, (28/10).

Baca Juga  Airlangga Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Iran - Israel bagi Perekonomian Nasional

Ia memastikan, green bond akan terus didorong sehingga mempercepat terciptanya ekosistem ekonomi hijau di Indonesia. Apalagi pemerintah menyiapkan berbagai insentif bagi perusahaan sehingga menambah gairah pengurangan emisi di Indonesia.

“BNI berupaya proaktif mengajak perusahaan mitra untuk mengimplementasikan praktik ekonomi hijau melalui pembiayaan dari hasil emisi green bond. Di samping pembiayaan, BNI juga memberikan target kepada nasabah untuk implementasi pengelolaan limbah, operasional dan lainnya yang mengarah pada reduksi emisi. Apabila mereka dapat mencapai target tersebut, kita berikan insentif dari sisi pricing misalnya bunganya lebih rendah,” jelas David.

Ia meyakini, dukungan pengembangan ekonomi hijau akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan secara berkelanjutan. BNI mencatat, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan naik sekitar 6 persen dan lapangan pekerjaan baru tercipta tambahan 15 persen sampai 2045 berkat ekonomi hijau.

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

Sebagai informasi, perseroan telah mengalokasikan Green Bond Framework BNI sebesar 77,06 persen, terdiri dari 11,24 persen dialokasikan untuk kategori energi baru terbarukan (EBT), 61,77 persen untuk kategori transportasi berkelanjutan, dan 10,33 persen guna bangunan hijau

Di samping itu, ada pula alokasi 15,26 persen untuk sampah menjadi energi dan pengelolaan sampah, serta 1,40 persen untuk Sumber Daya Alam (SDA) dan penggunaan lahan berkelanjutan, dari 10 Kategori yang tersedia di bawah Kerangka obligasi hijau, dan sisanya dialokasikan untuk kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) lainnya.

Terkait transportasi berkelanjutan, melalui Light Rail Transit (LRT), BNI dapat berkontribusi pada penurunan 109.823 ton CO2 per tahun. Sementara itu, EBT dialokasikan oleh BNI melalui Solar Power Plants yang berkontribusi pada penurunan 3.037 ton CO2 per tahun. Proyek Mini-Hydro Power Plants turut menurunkan 26.686 ton CO2 per tahun, dan Biogas Power Plants menurunkan 24.863 ton CO2 per tahun.

Baca Juga  KADIN Optimistis Hasil Putusan MK Beri Kepastian bagi Dunia Usaha

BNI telah melakukan penyesuaian metodologi perhitungan dalam hal klasifikasi sumber emisi untuk menghitung emisi khususnya scope three yang meliputi, perjalanan dinas darat, perjalanan dinas udara, dan emisi pembiayaan dengan mengadopsi metodologi dari Partnership for Carbon Accounting Financials (PCAF).

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *