in ,

GoTo Catat Peningkatan Laba Kotor 67 Persen di Kuartal I 2023

goto peningkatan laba kotor
FOTO: IST

GoTo Catat Peningkatan Laba Kotor 67 Persen di Kuartal I 2023

Pajak.comJakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau Grup GoTo mengumumkan kinerja kuartal pertama 2023, dengan peningkatan laba kotor sebesar 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 1,6 triliun. Adapun laba kotor GoTo yang dimaksud adalah pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan.

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengklaim, capaian ini didukung oleh kinerja kuat khususnya dari unit bisnis on-demand services dan e-Commerce. Perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bruto yang sehat pada On-Demand Services, yaitu sebesar 12 persen di kuartal pertama yang didorong oleh optimisasi komisi dan biaya pada layanan transportasi, serta penargetan biaya platform dan pesan antar pada layanan pesan-antar makanan.

Andre menyebut, gross transaction value (GTV) On Demand Services senilai Rp 13,7 triliun, termoderasi sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurut Andre, hal ini dipengaruhi oleh lonjakan GTV layanan pesan-antar makanan pada kuartal pertama 2022 karena penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron.

Selain itu, pihaknya juga menjalankan strategi untuk memprioritaskan pelanggan profitabel, yang tidak bergantung pada penggunaan insentif (promo dan diskon). Pihaknya juga mencatat peningkatan pertumbuhan pelanggan di berbagai produk, terutama layanan ekonomis, dan layanan premium.

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

“Pada kuartal pertama 2023, kami terus melangkah menuju profitabilitas. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan EBITDA yang disesuaikan sebesar 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan 49 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Grup GoTo telah berada pada pertengahan jalan menuju target EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat,” kata Andre dalam pernyataan pers di Jakarta, Jumat (28/4).

Ia mengemukakan, fokus Grup GoTo pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan. Selain itu, Grup GoTo terus meningkatkan monetisasi dan menerapkan penghematan beban usaha secara menyeluruh di sepanjang kuartal pertama 2023.

Andre memerinci, pendapatan bruto juga meningkat 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 6 triliun, sedangkan biaya insentif dan pemasaran turun sebesar Rp 2,6 triliun atau 39 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, margin kontribusi Grup GoTo mencatatkan angka positif sebesar 0,4 persen sebagai persentase dari GTV, tumbuh pesat sebesar 224 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp 636 miliar.

Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

Ia juga menyebutkan bahwa posisi kas GoTo dan neraca keuangan tetap solid dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp 26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun, dengan nilai kas senilai Rp 1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023.

“Perseroan meyakini akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal,” imbuhnya.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menambahkan, dengan tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan grup pada kuartal ini, perusahaan diklaim berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis. Hal ini didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten.

“Pengelolaan beban operasional tetap secara cermat turut mendukung perseroan dalam langkahnya mencapai profitabilitas, dan secara signifikan telah mengurangi biaya operasional serta tingkat cash burn. Menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan beban juga merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang perseroan, di mana basis biaya yang lebih rendah akan memberikan kami keleluasaan lebih besar untuk mengalokasikan modal demi percepatan pertumbuhan di masa depan,” urainya.

Baca Juga  8 Poin Penting dalam Proses Pengajuan Izin Usaha

Jack mengatakan, perusahaan juga telah berhasil memangkas beban operasional berulang pada kuartal keempat 2022 hingga Rp 460 miliar atau 17 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Selanjutnya, beban insentif dan pemasaran produk juga turun signifikan yaitu 39 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga mencerminkan total penghematan sebesar Rp 2,6 triliun.

Alhasil, rugi bersih Grup GoTo di kuartal pertama 2023 menurun signifikan sebesar 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 3,9 triliun, didorong antara lain oleh pertumbuhan pendapatan serta penurunan insentif dan biaya pemasaran produk.

“Perbaikan pada rugi operasional, sebagian diimbangi oleh faktor nonoperasional seperti normalisasi nilai tukar mata uang asing dan penyesuaian nilai wajar instrumen keuangan,” pungkas Jack.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *