in ,

Realisasi Investasi Rp 328,9 T, Capai 23,5 Persen dari Target

realisasi investasi
Foto: BKPM

Realisasi Investasi Rp 328,9 T, Capai 23,5 Persen dari Target

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi investasi pada kuartal I-2023 (Januari-Maret) sebesar Rp 328,9 triliun atau meningkat 16,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Realisasi ini mencapai sebesar 23,5 persen dari target Rp 1.400 triliun pada tahun 2023.

“Melihat pertumbuhan investasi di kuartal I-2023 yang mencapai 16,5 persen, saya optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai kisaran 5 persen. Investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun secara global diprediksi melambat pada tahun 2023. Optimisme ekonomi 2023 akan baik kalau mampu kita jaga momentum. Terpenting lagi investasi hingga kuartal I-2023 mampu menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 384.892 orang,” ungkap Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers yang digelar, di Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, (28/4).

Baca Juga  BCA Jadi “Brand” Perbankan Terkuat di Dunia Versi Brand Finance

Ia memerinci, kontribusi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I-2023 mencapai Rp 177 triliun atau 53,8 persen—lebih tinggi dibandingkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 151,9 triliun atau 46,2 persen.

“Artinya, tingkat kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia masih tetap baik dan bahkan menunjukkan peningkatan sebanyak 20,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kami terus mengawal investasi di sektor strategis yang memberikan nilai tambah, seperti hilirisasi sumber daya mineral,” ungkap Bahlil.

Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi berasal dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan sebesar Rp 46,7 triliun; diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 36,1 triliun; sektor pertambangan sebesar Rp 33,5 triliun; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 27,9 triliun; serta sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp 22,6 triliun.

Baca Juga  KEK Likupang Siap Hadirkan “Sustainable Tourism”

“Pada kuartal I-2023, realisasi PMA pada sektor manufaktur, khususnya industri logam menempati urutan pertama, yaitu sebesar 2,9 miliar dollar AS. Nah, ini artinya apa? Berarti menunjukkan kebijakan pemerintah melalui program hilirisasi sumber daya alam telah berdampak positif terhadap capaian kinerja investasi di tahun 2023,” jelas Bahlil.

Ia juga mengungkapkan, sebaran realisasi investasi luar Pulau Jawa pada kuartal I-2023 juga masih terus mendominasi. Kontribusinya sebesar Rp 172,9 triliun atau 52,6 persen dari total capaian investasi. Kinerja ini meningkat 16,3 persen dari periode yang sama di tahun 2022.

“Dulu itu investasi dari Indonesia Merdeka sampai kuartal III-2020 selalu di (Pulau) Jawa lebih banyak dibanding luar Pulau Jawa. Alhamdulillah, sejak 2020 sampai sekarang, (investasi) di luar Pulau Jawa terus meningkat. Sudah 11 kuartal berturut-turut tren realisasi investasi di luar Pulau Jawa terus berimbang. Sulawesi Tengah dan Riau tertinggi lokasi PMA, kemudian di lokasi PMDN ada Kalimantan Timur dan Riau. Kami terus mendorong pertumbuhan investasi berkualitas yang Indonesia sentris. Pemerintah dorong penciptaan kawasan-kawasan ekonomi baru,” ungkap Bahlil.

Baca Juga  Wamenkeu: Hampir Semua Investor Eropa Tekankan Prinsip ESG dan Ekonomi Hijau 

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *