in ,

Dampak Ekonomi Konser Coldplay Rp 167 Triliun

Dampak Ekonomi Konser Coldplay
FOTO: IST

Dampak Ekonomi Konser Coldplay Rp 167 Triliun

Pajak.com, Jakarta – Coldplay akan menggelar konser bertajuk Music of The Spheres World, di Gelora Bung Karno (GBK), Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, pada 15 November 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksi, dampak ekonomi konser Coldplay pada perekonomian nasional sekitar Rp 167 triliun. Angka ini dihitung dari potensi perputaran ekonomi, pendapatan usaha mikro kecil menengah (UMKM), akomodasi dan pariwisata, hingga penerimaan pajak.

“Keuntungan ekonomi dari konser Coldplay di DKI Jakarta (diproyeksi) mencapai Rp 167 triliun. Nah, ini yang harus kita persiapkan dengan baik, sehingga dampak ekonominya akan berhasil. Potensi keuntungan ini bukan hanya dari penjualan tiket maupun merchandise yang dijual, tapi, misalnya hotel seputaran di GBK untuk sekitar tanggal konser ini sudah direservasi sampai 90 persen,” ungkap Sandiaga Uno di DKI Jakarta, dikutip Pajak.com(22/5).

Baca Juga  Airlangga Tegaskan Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan

Secara spesifik, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan, pendapatan dari wisatawan yang datang ke Indonesia untuk menonton konser Coldplay diprediksi sekitar 25 juta dollar AS atau sekitar Rp 373 miliar. Angka itu berasal dari target 10.000 hingga 12.000 turis asing.

“Jumlah itu mencapai 20 persen dari target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sepanjang 2023. Jika memakai patokan untuk konser yang bisa mengeluarkan sampai 1.000-2000 dollar AS, dampak ekonominya bisa di atas 20-25 juta dollar AS,” ujar Sandiaga Uno.

Untuk menyukseskan konser Coldplay, Kemenparekraf memastikan akan terus berkoordinasi dengan pihak penyelenggara agar acara dapat berjalan dengan baik. Kemenparekraf juga akan memastikan perizinan konser, alur penonton, dan manajemen risiko direncanakan dengan matang.

Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

“Sebab hanya empat kota di Asia yang dipilih oleh Coldplay, salah satunya DKI Jakarta. Ini merupakan suatu prestasi, mari kita jalin dan pastikan koordinasi yang baik sehingga acara ini akan berlangsung dengan spektakuler dan berdampak terhadap ekonomi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan baik pelaku UMKM maupun standar penyelenggaraan konser yang terbaik,” kata Sandia Uno.

Selain berperan dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja, Kemenparekraf optimistis, konser Coldplay akan memperkuat posisi DKI Jakarta sebagai destinasi meeting, incentive, conference, exhibition (MICE) terbaik di Asia.

“Penyelenggaraan konser diharapkan tidak hanya berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja tapi juga promosi pariwisata Indonesia khususnya, di DKI Jakarta sebagai destinasi MICE di Asia,” kata Sandiaga Uno.

Ia menambahkan, akan banyak lagi konser lain yang tengah dipersiapkan di Indonesia, baik musisi/grup musik luar negeri maupun dalam negeri.

Baca Juga  Jaga Ekonomi Nasional, Wamenkeu Beberkan Strategi Hadapi Konflik Timur Tengah 

“Ini banyak menambah peluang untuk kita bisa mencetak geliat ekonomi. Semua harus kita persiapkan dengan baik sehingga dampak ekonominya akan berhasil,” ujar Sandiaga Uno.

Rencananya, beberapa musisi/grup musik yang akan tampil di Indonesia tahun 2023, antara lain Lauv, Kodaline, Sabrina Carpenter, Lewis Capaldi, Slipknot, Simple Plan, dan Secondhand Serenade.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *