in ,

Daftar “Startup” yang Peroleh Suntikan Dana dari BUMN

Daftar “Startup” yang Peroleh Suntikan Dana dari BUMN
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Pandemi COVID-19 semakin mengakselerasi pertumbuhan bisnis startup di Indonesia. Perusahaan rintisan (startup) terbukti terus berkembang dan bertransformasi menjadi unicorn, bahkan berhasil melantai di bursa saham, sebut saja GoTo (Gojek dan Tokopedia) dan Bukalapak. Maka, seharusnya tak ada alasan bagi pemerintah untuk mengabaikan dukungannya kepada bisnis potensial ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menegaskan, akan memperkuat komitmen perusahaan BUMN untuk mendukung pendanaan dan pemberdayaan kepada startup lokal. Targetnya, Indonesia mampu mencetak 25 unicorn karya anak bangsa di beberapa tahun ke depan.

Sebelum itu, kita kenali terlebih dahulu perbedaan unicorn dan startup. Unicorn merupakan startup yang memiliki nilai valuasi sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,1 triliun, seperti Gojek, Tokopedia, BukaLapak. Sementara startup adalah bisnis yang masih berada pada fase pengembangan untuk menemukan pasar dan produk. Saat ini istilah startup lebih dikerucutkan lagi menjadi perusahaan yang mengacu pada bisnis berbasis teknologi.

Baca Juga  Tingkatkan Efisiensi Biaya Logistik, Jokowi Resmikan Makassar New Port

So, berikut daftar startup maupun unicorn yang memperoleh suntikan dana dari empat BUMN:

1. PT Mandiri Tbk 

Bank Mandiri melalui perusahaan modal venturanya, PT Mandiri Capital Indonesia (MCI), telah berinvestasi kepada dua unicorn, yaitu Gojek dan Tokopedia (GoTo) dan Bukalapak.

Pada akhir 2020, MCI telah berinvestasi sebesar Rp 1 triliun kepada 14 startup, antara lain Amartha, Crowde, KoinWorks, Investree, LinkAja, Yokke, PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN), PT DAM.

CEO PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Eddi Danusaputro mengungkapkan, banyak perusahaan rintisan di luar negeri yang turut menyasar pangsa pasar di Indonesia sebagai bagian dari perjalanan bisnisnya. Sehingga penting bagi pemerintah, khususnya BUMN, untuk semakin meneguhkan peranannya dalam mengembangkan startup dalam negeri.

Baca Juga  BUMI Investasikan 200 Juta Dollar AS untuk Penerapan ESG

“Indonesia dinilai menjadi magnet besar bagi perusahaan rintisan atau startup di Asia Tenggara untuk menumbuhkan prospek bisnisnya. Besarnya pangsa pasar di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri untuk startup masuk ke Indonesia. Bisnis di Indonesia turut menjadi penyumbang pendapatan mereka,” kata Eddi.

Ditulis oleh

Baca Juga  Menteri PUPR: Presiden Jokowi Akan Berkantor di IKN 17 Agustus 2024

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *