in ,

BI dan BNM Perluas Kerja Sama QRIS Antarnegara

Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk memberikan kemudahan dan memperluas pilihan pembayaran bagi masyarakat di kedua negara, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta memperkuat stabilitas makro ekonomi dengan mempromosikan penggunaan Local Currency Settlement atau LCS (penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal) secara lebih luas.

“Penggunaan direct quotation nilai tukar mata uang lokal yang disediakan oleh bank-bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) di bawah kerangka LCS akan meningkatkan efisiensi transaksi sehingga biaya transaksi menjadi lebih murah,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Inisiatif QRIS antarnegara ini sejalan dengan agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia terkait Cross-border Payments Roadmap dalam upaya menjaga momentum yang diinisiasi sejak dua periode Presidensi G20 sebelumnya untuk mengatasi tantangan pembayaran antarnegara.

Baca Juga  Pemerintah dan WRI Indonesia Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

Terselenggaranya inisiatif tersebut berkat kerja sama berbagai pemangku kepentingan kedua negara di bawah supervisi bersama BI dan BNM, yaitu Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), RAJA (Rintis, Artajasa, Jalin, dan Alto) dan Payments Network Malaysia Sdn Bhd (PayNet) sebagai switching, bank settlement yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan CIMB Bank Berhad, serta peserta uji coba lainnya yang merupakan penyedia jasa pembayaran baik bank maupun nonbank dari kedua negara.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperluas kerja sama QRIS antarnegara dengan negara-negara lainnya,” imbuhnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *