in ,

7 Tren yang Akan Memengaruhi Pengambilan Keputusan TI 2023

Pengambilan Keputusan TI 2023
FOTO : IST

7 Tren yang Akan Memengaruhi Pengambilan Keputusan TI 2023

Pajak.com, Jakarta –  Perkembangan teknologi dan kompleksitas masalah bisnis semakin membuat profesional di bidang teknologi informasi (TI) akan menghadapi tantangan baru. Beberapa perubahan akan memicu inovasi, sementara yang lain akan memicu perdebatan seputar etika kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Selain itu, ancaman dunia maya akan memaksa perusahaan untuk memitigasi dan menghadapi risiko ini secara langsung. Hal ini diungkapkan oleh Kyndryl, perusahaan penyedia layanan infrastruktur TI terbesar di dunia. Studi yang dilakukan Kyndryl menemukan, ada tren populer yang akan memengaruhi pengambilan keputusan TI pada tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya.

Menurut Managing Director Kyndryl Indonesia Sean Lee, penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan mengatasi tujuan bisnis yang paling mendesak dengan cara modern. Berikut ini tujuh tren teknologi yang harus diketahui oleh setiap pemimpin bisnis.

Keamanan siber

Ketahanan siber tidak lagi hanya menjadi masalah bagi kepala petugas keamanan informasi pada tahun 2023. Kemungkinan besar, setiap pemimpin eksekutif di organisasi akan memikirkan untuk menyamakan persepsi terkait hal ini. Bukan hanya diskusi TI, tetapi juga harus melindungi semua area bisnis mereka dari serangan siber. Hal itu bisa mengarah pada pekerjaan keamanan yang akan paling dicari pada tahun depan, yakni tenaga ketahanan siber.

Etika AI

Solusi AI yang bertanggung jawab, yakni area yang menangani kepercayaan, risiko, etika, keamanan, dan transparansi akan diutamakan.

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

“Kita akan melihat solusi yang menargetkan wawasan (insight) yang depersonalisasikan, apakah itu terkait dengan aspek seperti risiko kredit, penjaminan emisi, atau sekadar mesin rekomendasi untuk penentuan harga yang dinamis atau memengaruhi keputusan pembelian,” kata Lee dalam keterangan tertulis Rabu (11/1/22).

Demikian pula, kemampuan observasi data akan menjadi sangat penting dan menjadi kunci untuk meningkatkan AI dalam berbisnis. Tanpa fondasi data dan DataOps yang kuat dan aman, akan sulit untuk membuat skala dan mendemokratisasi konsumsi data.

Komputasi awan untuk inovasi

Perusahaan yang telah menerapkan adopsi komputasi awan sebelum pandemi COVID-19 bernasib lebih baik daripada yang tidak dalam hal kemampuan mereka untuk memutar model bisnis mereka dan memanfaatkan peluang serta menghasilkan aliran pendapatan baru. Para ahli mengatakan hal yang sama akan berlaku jika terjadi penurunan ekonomi. Adopsi komputasi awan memberikan jalur tercepat menuju inovasi dan memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas untuk menjalankan bisnis mereka di masa-masa sulit.

Lee berharap, perusahaan semakin mengambil jalur komputasi awan terdistribusi saat mereka menerapkan model yang terhubung antara komputasi awan dan komputasi edge. Ada banyak keuntungan dari model yang terdistribusi, termasuk kemampuan untuk memvisualisasikan dan memanfaatkan data lebih baik di seluruh organisasi untuk mendorong nilai dan mengaktifkan kemampuan Web III baru. Di ekosistem komputasi awan terdistribusi, beban kerja diselaraskan dengan lokasi sumber daya tertentu untuk memenuhi kebutuhan kepatuhan dan persyaratan kinerja atau mendukung komputasi edge, sekaligus dikelola secara terpusat dari penyedia komputasi awan publik.

Baca Juga  Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo

Tumbuhnya jaringan komputasi awan

Menurut Lee, ke depan akan semakin banyaknya perusahaan yang mengalihkan beban kerja dan bisnis ke komputasi awan. Mereka menggunakan sarana konektivitas yang berbeda ke komputasi awan daripada yang dibangun secara tradisional di masa lalu.

“Kami telah melihat peningkatan penyedia layanan yang melakukan virtualisasi infrastruktur jaringan dan menyediakannya sebagai layanan untuk beragam perusahaan. Namun, banyak dari perusahaan ini tidak memiliki saluran direct-to-enterprise yang baik,” kata Lee. Untuk itu akan ada peningkatan permintaan untuk mengintegrasikan konektivitas dengan layanan terkelola, dan membantu perusahaan mengelola multijaringan.

Jaringan 5G nirkabel privat

Di sisi industri manufaktur, petrokimia, gas, dan energi telah berhasil menerapkan solusi nirkabel dan komputasi edge privat untuk mendorong efisiensi bisnis dan penghematan biaya, tetapi segmen lain seperti ritel masih tertinggal. Sehingga, 2023 akan menjadi tahun popularitas penggunaan jaringan 5G nirkabel privat dengan adanya pengujian dilakukan di industri lain, dengan industri ritel yang akan memimpin. Mulai dari mengaktifkan pembayaran tanpa kasir (cashier-less), analitik realtime, promosi yang dipersonalisasi, pelacakan aset, dan pengoptimalan rantai pasokan, nirkabel privat dan komputasi edge akan menjadi kunci untuk membuka pengalaman belanja dan pengalaman pengguna generasi berikutnya.

Lingkungan kerja digital yang “hybrid”

Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Tempat kerja digital telah berubah menjadi lingkungan di mana karyawan dapat memilih saluran apa yang ingin mereka gunakan untuk terlibat di seluruh organisasi. Tantangan yang dihadapi banyak organisasi adalah memastikan bahwa lingkungan baru ini mulus, memberikan pengalaman baik bagi karyawan dan pada saat yang sama, meningkatkan kolaborasi dan budaya organisasi. Pada tahun 2023, lingkungan kerja digital akan menempati posisi teratas dalam daftar periksa perekrutan dan juga akan memengaruhi retensi.

“Mainframe” komputasi awan “hybrid”

Perusahaan akan mempercepat modernisasi komputansi raksasa (mainframe) untuk terintegrasi penuh ke dalam lingkungan komputasi awan hybrid. Menghadapi pengurangan anggaran TI dan tantangan keterampilan, perusahaan akan mengambil pendekatan dari hulu ke hilir untuk mendapatkan hasil maksimal dari platform mereka melalui modernisasi, integrasi dengan hyperscaler, atau memindahkan beban kerja dari mainframe dibandingkan hanya melalui pendekatan tunggal untuk berpindah. Mereka juga akan memanfaatkan kemampuan integrasi yang diperluas dari platform komputasi awan untuk mengakses data mainframe dan aplikasi untuk memenuhi persyaratan bisnis baru dengan waktu yang lebih cepat untuk menilainya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *