Tekan Angka Golput, Menparekraf Dukung Program Klingking Fun

Tekan Angka Golput, Menparekraf Dukung Program Klingking Fun

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dukung penuh pelaksanaan program Klingking Fun 2024, yang bakal digelar bertepatan dengan hari pencoblosan alias pemilihan umum (Pemilu) pada 14 Februari mendatang. Acara pesta diskon yang diinisiasi oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini diklaim dapat menekan angka golongan putih (tidak mau memilih/golput) sekaligus meningkatkan minat partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi dan menyambut baik program ini. Menurutnya, inisiatif dari para pelaku usaha ritel ini dapat membawa solusi atas dua tujuan yang ingin dicapai, baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha.

“Saya positif melihatnya. Jadi, bagaimana kita menggunakan pesta demokrasi terbesar ketiga dunia, di Indonesia ini—setelah India dan Amerika, untuk bisa meningkatkan perekonomian, dan di waktu yang sama mereka juga mengharapkan akan menurunkan golput,” kata Sandiaga saat konferensi pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, dikutip Pajak.com, Selasa (06/02).

Ia menjelaskan, program ini sebelumnya pernah dilaksanakan pada masa Pemilu 2019 dengan menghadirkan diskon belanja dalam jumlah besar bagi masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara. Bedanya, dalam Klingking Fun 2024 kali ini pesta diskon atau promo khusus juga akan berlaku di hotel, restoran, dan di sejumlah tempat rekreasi.

“Mudah-mudahan (program) ini bisa mengangkat konsumsi (masyarakat). Karena ekonomi kita di-drive oleh konsumsi,” harapnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengungkapkan, pihaknya ingin mengulang kesuksesan Klingking Fun yang juga diadakan pada gelaran Pemilu 2019. Menurutnya, selain dapat menekan angka pemilih golput yang mencapai 18 persen, Klingking Fun juga terbukti efektif meningkatkan angka transaksi masyarakat di pusat-pusat perbelanjaan hingga 3–10 kali lipat saat pemilu.

“Kalau dilihat datanya, tahun 2014 golputnya sampai 30 persen, 2019 kita bisa menurunkan golput sampai 18 persen. Jadi kenapa kembali dibuat program ini? Paling tidak mempertahankan atau menurunkan angka golput,” kata Shinta.

Ia menambahkan, masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya dapat dengan mudah mendapatkan diskon dan promo khusus di berbagai tempat yang telah ditentukan. Caranya, cukup dengan memperlihatkan tinta di jari kelingking sebagai bukti telah menyalurkan hak pilihnya.

“Dengan tintanya itu, seseorang bisa ke mal-mal, berbelanja, dan mendapatkan diskon khusus. Lima tahun yang lalu, kita bisa lihat angka penjualan itu meningkat signifikan sekali, bisa sampai 3–10 kali lipat. Jadi, selain menurunkan angka golput, kita juga bisa meningkatkan angka transaksi belanja saat pemilu,” ujar Shinta.

Di kesempatan berbeda, Ketua Panitia Klingking Fun 2024 Fetty Kwartati menyebut, masyarakat cenderung lebih banyak menyerbu produk kuliner (food and beverage/F&B) dalam program ini. Bahkan, pada siang hari beragam menu kuliner yang ditawarkan kepada pengunjung telah habis diburu.

“Mereka langsung menyerbu, setelah lunch sudah kehabisan. Kalau ini digaungkan jauh-jauh hari dan diikuti seluruh mal (dari target 400 mal), harapannya sama kayak tahun lalu. Biasanya di F&B food court, tapi mudah-mudahan non-F&B juga antusiasmenya seperti itu,” ucap Plt. Wakil Ketua Umum Hippindo ini.

Di sisi lain, APPBI memproyeksikan jumlah transaksi dari keseluruhan mal saat Klingking Fun 2024 dapat mencapai Rp 2 triliun. Hal ini dimungkinkan apabila tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan di hari pencoblosan melonjak secara signifikan.

Saat Klingking Fun 2024 digelar nantinya, APPBI berharap dapat meningkatkan kunjungan hingga 30 persen. Terlebih, KPU menyatakan bahwa jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 adalah sebanyak 204.807.222 orang. Jika transaksi rata-rata tiap mal senilai Rp 5 miliar per hari, maka jika ditotal keseluruhan 400 mal, akan mencapai Rp 2 triliun per hari.