in ,

Keuntungan dan Risiko Berinvestasi Obligasi Korporasi

Keuntungan dan Risiko Berinvestasi Obligasi Korporasi
FOTO: IST

Keuntungan dan Risiko Berinvestasi Obligasi Korporasi

Pajak.com, Jakarta – Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Adi Indarto Hartono optimistis terhadap daya tarik pasar surat utang (obligasi) di Indonesia pada tahun 2024. Hal ini tidak lepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dengan inflasi rendah sehingga imbal hasil obligasi pun semakin tinggi. Selain obligasi negara, terdapat pula obligasi korporasi yang dapat menjadi alternatif pilihan untuk berinvestasi. Lantas, apa definisi sekaligus keuntungan dan risiko berinvestasi obligasi korporasi? Pajak.com akan mengulasnya berdasarkan penjelasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Apa itu obligasi?

Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan efek untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Baca Juga  Syarat dan Cara Mengurus Perubahan HGB Jadi SHM

Obligasi merupakan salah satu investasi efek berpendapatan tetap yang bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil dengan risiko yang relatif lebih stabil juga, dibandingkan dengan saham.

Apa itu obligasi korporasi? 

Obligasi korporasi adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta,  termasuk Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD).

Apa keuntungan berinvenstasi obligasi korporasi?

1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon atau bunga

Tingkat bunga atau kupon obligasi biasanya lebih tinggi dari tingkat bunga yang ditawarkan deposito perbankan. Hal ini merupakan ciri utama obligasi—pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito atau sertifikat Bank Indonesia (BI).

Baca Juga  Zakat Fitrah: Besaran dan Cara Bayar Lewat Aplikasi BCA

2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain)

Disamping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika Anda menjual lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya, maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih (capital gain). 

Apa risiko berinvestasi obligasi korporasi?

1. Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi atau perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi

Walaupun jarang terjadi, ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban (default) dapat saja terjadi. Untuk itu, pastikan obligasi korporasi yang Anda beli kredibel.

2. Risiko tingkat suku bunga (interest rate risk)

Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan tingkat suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga. Artinya jika suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Sebaliknya, apabila suku bunga turun, maka harga obligasi akan naik.

Baca Juga  Definisi dan Keuntungan Reksa Dana Penyertaan Terbatas

Dengan demikian, investor obligasi harus jeli memperkirakan tingkat suku bunga, sehingga dapat memperkirakan apakah terus memegang suatu obligasi, membeli obligasi baru, atau menjual obligasi yang dimiliki saat ini.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *