in ,

Potensi Jelantah Penuhi 32 Persen Kebutuhan Biodiesel

Ia pun menambahkan, jika kedua prinsip tersebut bisa dipenuhi oleh biodiesel dari jelantah, maka akan memiliki potensi yang sangat besar untuk pemenuhan kebutuhan biodiesel nasional. “Potensi jelantah sebesar 3 juta kiloliter per tahun akan dapat memenuhi 32 persen kebutuhan biodiesel nasional,” tambahnya.

Selain itu, Engagement Unit Manager Traction Energy Asia Ricky Amukti menjelaskan keberadaan minyak jelantah sebagai bahan bakar biodiesel juga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan.

“Minyak jelantah yang dibuang sembarangan akan berpengaruh langsung terhadap lingkungan hidup. Jika menumpuk di selokan, akan menimbulkan bau dan air selokan jadi kotor. Jika terserap di tanah, kualitas tanah akan menurun,” jelasnya.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

Tidak hanya itu saja, Ricky mengatakan bahwa penggunaan biodiesel dari minyak jelantah ini akan menekan jumlah emisi karbon dan pemanfaatan minyak jelantah juga mampu menghemat biaya hingga 35 persen ketimbang biodiesel dari minyak nabati yang dihasilkan dari buah kelapa sawit.

Berdasarkan analisa Kementerian ESDM, biodisel sendiri berpotensi mengurangi 91,7 persen emisi karbon dibandingkan solar, sehingga bahan bakar jenis ini dinilai lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan energi fosil.

“Jika memanfaatkan jelantah, kita tak perlu mengganti hutan dengan perkebunan kelapa sawit, yang justru berpotensi meningkatkan emisi karbon,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Meningkat Kuartal I-2024

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *