in ,

PHE Kurangi Emisi Karbon Hingga 110 Persen

PHE Kurangi Emisi Karbon
FOTO: IST

PHE Kurangi Emisi Karbon Hingga 110 Persen

Pajak.com, Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mampu kurangi emisi karbon sebanyak 480 kilo ton karbondioksida ekuivalen (C02eq) atau 110 persen dari target pada Juli 2023. Pengurangan emisi dilakukan oleh regional maupun anak perusahaan terafiliasi.

Seperti diketahui, PHE merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas). Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini mengelola 37 wilayah kerja yang terletak di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi menyampaikan, PHE menjalankan sejumlah strategi dalam mendukung dekarbonisasi yang tertuang dalam enam pilar, yaitu energy demand and efficiency, gas recovery and asset integrity, low carbon power, low carbon heat, Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) dan off-setting melalui natural based solution.

“Pencapaian PHE ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina Hulu Energi  dalam melaksanakan dekarbonisasi bersamaan dengan pelaksanaan program kerja untuk mendukung ketahanan energi nasional” jelas Awang dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (18/8).

Baca Juga  Mempelajari Teknik Presentasi Memukau ala Steve Jobs

Ia memastikan, Subholding Upstream Pertamina konsisten dan berkomitmen mendukung program Pemerintah Indonesia untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada tahun 2060.

“Selain peresmian uji coba injeksi CO2 yang telah dilakukan pada Oktober 2022 di Pertamina EP Jatibarang Field, beberapa program kerja dalam mendukung dekarbonisasi juga dilaksanakan di lingkungan Subholding Upstream Pertamina. Regional Sumatera memiliki proyek optimalisasi pemanfaatan gas suar untuk bahan bakar turbin pada dua fasilitas operasi dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya Wilayah Kerja (WK) Rokan fase 1 bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia,” ungkap Awang.

Secara simultan, PHE juga melakukan optimalisasi pengoperasian gas fuel yang dilakukan secara bertahap setiap tahun dan low carbon fuel switching melalui penggunaan Biosolar B30 sebagai bahan bakar untuk marine fleet di Mahakam (Makassar).

Baca Juga  Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Kerja Sama Pemensiunan Dini Pembangkit Listrik Batu Bara

“Program dekarbonisasi ini merupakan fase pertama sembari meletakkan fundamental untuk fase 2 dan 3 terkait implementasi CCS/CCUS dan carbon trading yang termasuk pilar strategi Environmental, Socially Responsible, and Good Governance (ESG) PHE,” jelas Awang.

PHE pun telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. Kemudian, saat ini ada empat proyek CCS/CCUS yang memasuki tahap final penelitian yang dikerjasamakan dengan para mitra, di antaranya CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR) Ramba dengan CO2 dari Blok Corridor yang ditargetkan bisa onstream pada 2030.

“PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang berlandaskan ESG,” pungkas Awang.

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *