in ,

Jokowi Serukan Dua Sektor Prioritas di KTT APEC

Jokowi Serukan Dua Sektor Prioritas
FOTO: Sekab Republik Indonesia 

Jokowi Serukan Dua Sektor Prioritas di KTT APEC

Pajak.com, Bangkok – Presiden Joko Widodo (Jokowi) serukan dua sektor prioritas yang bisa mendorong upaya pemulihan ekonomi global, yaitu rantai pasok pangan dan energi serta kerja sama penguatan industri kreatif. Hal ini disampaikan Jokowi dalam rangkaian agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik/Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2022, di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, (18/11).

Apa itu APEC?

Sebagai informasi, APEC merupakan forum ekonomi 21 negara di lingkar Pasifik yang bertujuan untuk mengukuhkan pertumbuhan ekonomi, mempererat komunitas, dan mendorong perdagangan bebas di seluruh kawasan Asia Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989 sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan interdependensi ekonomi negara-negara Asia-Pasifik dan lahirnya blok perdangangan lain di bagian-bagian lain dunia; ketakutan akan Jepang mendominasi kegiatan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik; dan untuk mendirikan pasar baru untuk produk agrikultural dan bahan mentah di luar Eropa.

“Pemulihan ekonomi global, pertama, membangun rantai pasok yang lebih resilien. Rantai pasok pangan dan energi perlu dijaga. Sumber alternatif, rute, dan hub logistik baru perlu didukung dengan investasi baru. Hilirisasi menjadi kunci agar negara berkembang dapat menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah bukan hanya sebagai sumber bahan baku,” jelas Jokowi, dikutip Pajak.com (19/11).

Baca Juga  Definisi dan Ketentuan Hak Angket DPR

Ia menambahkan, hal lain yang penting untuk mendukung pembangunan rantai pasok adalah pembangunan infrastruktur. Menurut Asian Development Bank (ADB), kebutuhan pembiayaan infrastruktur negara berkembang di Asia mencapai 1,7 triliun dollar AS per tahun. Dengan demikian, APEC perlu memobilisasi pembiayaan infrastruktur.

“Indonesia mendorong perwujudan APEC Food Security Roadmap Towards 2030 untuk memastikan ketahanan pangan melalui teknologi yang inovatif dan digitalisasi, peningkatan produktivitas dan efisiensi sistem pangan, serta kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. Ketersediaan pupuk dan pakan ternak juga perlu diperhatikan untuk cegah krisis pangan menyerang lebih dari 3 miliar masyarakat,” ujar Jokowi.

Kedua, Jokowi menuturkan, sektor prioritas selanjutnya adalah kerja sama industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru. Menurut United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), sektor kreatif dan budaya menyumbang 3,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global dan 6,2 persen lapangan kerja.

Baca Juga  Tingkatkan Efisiensi Biaya Logistik, Jokowi Resmikan Makassar New Port

“Ekonomi kreatif adalah sektor masa depan dan pilar pertumbuhan inklusif karena mendobrak batas geografis, gender, etnis, strata ekonomi dan mendorong pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals),” kata Jokowi.

Oleh karena itu, Indonesia mendorong APEC mendukung industri kreatif, termasuk pariwisata agar lebih resilien. Secara simultan, diperlukan pula dukungan lewat transformasi digital dan pembangunan sumber daya manusia.

“Semangat kolaborasi untuk merubah krisis sebagai momentum untuk pulih dan menjadi lebih kuat. Pada akhirnya pemulihan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan adalah tujuan akhir kita. Perdagangan dan investasi adalah jembatan kita,” ujar Jokowi.

Dalam jangka panjang, Indonesia mendorong penguatan kemitraan ekonomi digital dan ekonomi hijau. Jokowi menegaskan, ekonomi digital dan transformasi digital penting untuk pemulihan ekonomi yang inklusif.

“Sejak pandemi manfaat ekonominya semakin dirasakan, mulai dari telemedisin, jasa antar makanan, pembayaran digital, hingga keterlibatan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di marketplace. Kita harus bangun ekosistem ekonomi digital yang ramah bagi UMKM dan startup, khususnya melalui penguatan keterampilan dan literasi digital,” kata Jokowi.

Baca Juga  BUMI Investasikan 200 Juta Dollar AS untuk Penerapan ESG

Secara spesifik, Indonesia mendorong ekonomi hijau bagi pemulihan ekonomi kawasan. Ekonomi hijau adalah masa depan ekonomi kawasan dan sudah lebih 90 miliar dollar AS digunakan untuk membangun berbagai proyek hijau di APEC.

“Untuk itu, saya menyambut baik inisiatif Thailand The Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green Economy. Inisiatif ini akan membuka akses terhadap pembiayaan, teknologi, inovasi, dan penguatan kapasitas. Penguatan kolaborasi antaranggota APEC merupakan kunci untuk mencapai semua hal tersebut,” ujar Jokowi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *