in ,

Digitalisasi UMKM Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Digitalisasi (Go Digital) UMKM Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
FOTO: IST

Perkembangan teknologi yang sangat dinamis menyebabkan terjadinya perubahan di berbagai sektor, tidak terkecuali perekonomian. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia turut merasakan dampak tersebut. Hingga 2021, sebanyak 16,9 juta pelaku UMKM sudah go digital. Kondisi tersebut meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.

Pemerintah dalam hal ini yaitu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) telah berkolaborasi dengan berbagai pihak guna percepatan digitalisasi UMKM. Bahkan kini salah satu e-commerce yaitu Shopee telah menyediakan layanan ShopeeFood untuk memperluas jangkauan usaha para pelaku UMKM makanan dan minuman.

Semakin banyak tersedianya layanan digital untuk para pelaku UMKM, maka semakin besar peluang mereka dalam memasarkan produk. Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM menegaskan bahwa pihaknya menargetkan pada 2022 terdapat 20 juta pelaku UMKM yang go digital dan pada 2024 mendatang terdapat 30 juta pelaku UMKM yang terdigitalisasi.

Baca Juga  Jelajah Hemat Jakarta: Libur Lebaran nan Ramah di Kantong

Target tersebut ditujukan guna mempersiapkan UMKM yang kuat dalam menghadapi perubahan lingkungan yang sangat dinamis di masa mendatang. Sebab pada 2022 memasuki tahun pemulihan transformatif yang berarti tidak hanya pulih seperti keadaan sebelumnya tetapi juga harus adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Pemerintah sangat optimis dengan tercapainya target tersebut akan meningkatkan kontribusi UMKM pada produk domestik bruto (PDB) menjadi 63 persen dari yang sebelumnya 61 persen.

Digitalisasi UMKM menciptakan multiplier effect yang berarti tidak hanya memberikan dampak kepada para pelaku UMKM saja, tetapi juga berdampak pada pihak lainnya yaitu para driver pengirim barang. Semakin banyak layanan digital UMKM, maka semakin banyak juga tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengirim barang tersebut. Kemudian semakin luas usaha yang dijalankan maka semakin banyak pula sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk memproduksi barang tersebut. Sehingga pada akhirnya melalui digitalisasi UMKM tingkat pengangguran dapat berkurang dan tingkat perekonomian meningkat.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

Salah satu penyebab masih banyaknya pelaku UMKM yang belum terdigitalisasi yaitu tingkat literasi digital yang rendah, hanya 20 persen yang memiliki literasi digital memadai yang dapat memanfaatkan teknologi secara optimal. Namun kini dengan tersedianya berbagai fasilitas untuk mendapatkan pelatihan dan edukasi terkait penjualan secara online serta adanya kemudahan kebijakan usaha go digital, para pelaku UMKM seharusnya tidak perlu ragu dan takut lagi untuk terjun dalam ekosistem digital. Karena sudah terbukti bahwa melalui digitalisasi, pendapatan dari penjualan meningkat beberapa kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *