in ,

Desa Wisata Potensial Ciptakan Lapangan Kerja

Sementara itu, Koordinator Industri Kreatif Fesyen, Kriya, dan Desain Produk Kemenparekraf Romi Astuti mengatakan bahwa pelatihan dan pendampingan yang dijalankan Kemenparekraf diantaranya adalah memaksimalkan teknologi digital dalam upaya memperluas pasar dan daya saing. Selain itu, pendampingan juga dilakukan bagi masyarakat pedesaan, karena sentra ekonomi kreatif dan kegiatan pariwisata lebih banyak tersebar di pedesaan.

“Seperti pendampingan di salah satu desa di Labuan Bajo. Kami memberikan pendampingan pembuatan motif baru kain tenun, juga fotografi produk serta digitalisasi dengan memaksimalkan ekonomi digital. Hasilnya penjualan mereka jadi meningkat hingga dua kali lipat. Pelatihan pun lebih banyak diikuti anak-anak muda di desa tersebut,” katanya.

Tidak hanya itu saja, Associate Professor and Certified Financial Planner Dwi Wulandari juga menegaskan, sudah saatnya bagi pemerintah untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif yang ada di desa sebagai tulang punggung perekonomian tanah air, dengan cara menghadirkan produk unggulan yang memiliki keunikan, bernilai ekonomi, dan mudah diusahakan.

Baca Juga  KADIN Optimistis Hasil Putusan MK Beri Kepastian bagi Dunia Usaha

“Keberadaan desa mandiri, yakni desa yang mampu mengatur dan membangun desanya dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa dan kemampuan masyarakatnya dan tidak tergantung pada bantuan pihak luar harus terus didorong,” pungkasnya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *