Cara Mudah Kurangi Jejak Karbon dalam Aktivitas Sehari-Hari
Pajak.com, Jakarta – Emisi karbon dioksida (CO2) dan gas lainnya yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, seperti transportasi, penggunaan listrik, dan penggunaan bahan bakar fosil lainnya, turut berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Alhasil, saat ini suhu bumi berada pada 1,10 celsius atau lebih panas daripada bumi di tahun 1800-an. Lantas, apa itu jejak karbon? Bagaimana cara mudah mengurangi jejak karbon dalam aktivitas sehari-hari? Mari kita simak bersama.
Menurut Busono Edi dan Dini Mardiani dalam buku Kopi Dalam Perdagangan Karbon Jejak Karbon dan Perdagangan Karbon Dari Kebun Kopi, istilah jejak karbon (carbon footprint) merujuk pada jumlah total emisi gas rumah kaca. Jejak karbon dapat dihasilkan secara langsung atau tidak langsung, baik oleh individu, perusahaan, produk, atau aktivitas tertentu.
Sedangkan emisi gas rumah kaca adalah CO2, metana (CH4), nitrogen oksida (Nox), dan gas lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan global serta perubahan iklim. Jejak karbon diukur dalam satuan ton CO2 atau setara CO2 (CO2e) yang mencerminkan dampak dari berbagai jenis gas. Emisi rumah kaca tersebut dikonversikan ke dalam unit yang setara dengan emisi CO2.
Jejak karbon pada tingkat individu atau pribadi adalah emisi CO2 yang dihasilkan oleh pakaian, makanan, rumah serta perjalanan sehari-hari. Adapun jejak karbon organisasi berarti emisi dari aktivitas organisasi, seperti energi yang digunakan dalam bangunan, proses industri, dan penggunaan kendaraan milik perusahaan. Sedangkan jejak karbon sebuah negara merujuk pada emisi karbon dioksida di seluruh penjuru negara yang dihasilkan dari hasil konsumsi bahan baku dan energi, aktivitas impor hingga ekspor yang dilakukan oleh suatu negara.
Bagaimana cara kurangi jejak karbon dalam kehidupan sehari-sehari?
- Gunakan listrik dengan bijak dengan menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) yang hemat energi. Jangan lupa matikan peralatan elektronik yang tidak digunakan, seperti televisi, laptop, dan charger handphone;
- Gunakan air dengan bijak dengan cara memperbaiki keran yang bocor, mandi yang efektif, atau tidak membuang air secara berlebihan.
- Gunakan transportasi umum atau kurangi menggunakan penggunaan kendaraan pribadi, terutama yang menggunakan bahan bakar fosil. Sebab bahan bakar fosil merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi karbon terbesar;
- Pilihlah barang-barang yang memiliki kualitas yang baik dan tahan lama daripada membeli barang-barang dengan harga murah namun mudah rusak. Hal ini akan membantu mengurangi limbah dan emisi karbon yang dihasilkan oleh produksi barang;
- Kurangi penggunaan plastik, baik dalam berbelanja maupun mengonsumsi makanan kemasan. Cobalah untuk membawa botol minum dan tas belanja sendiri. Pilih makanan yang tidak dikemas dengan bahan yang sulit didaur ulang; dan
- Apabila memungkinkan, cobalah untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan menggunakan energi alternatif, seperti tenaga matahari, tenaga angin, air, dan lainnya.
Comments