in ,

5 Perusahaan Rintisan untuk Si “Digital Nomad”

1. Airbnb

Bos Airbnb Brian Chesky baru-baru ini mengatakan kepada pekerjanya jika mereka dapat bekerja dari jarak jauh secara permanen. Sebab, jika mereka kembali ke kantor kemungkinan akan ada sesuatu yang berbeda. Ia bahkan menganggap kalau bekerja dari kantor telah menjadi tren usang atau ketinggalan zaman.

Dengan kebijakan kerja fleksibelnya yang baru, Chesky mengatakan perusahaan berencana agar karyawan berkumpul secara langsung selama sekitar satu minggu setiap kuartal. Hal ini untuk memastikan ada hubungan antar manusia.

Di sisi lain, perusahaan aplikasi akomodasi yang bermarkas di San Fransisco ini bakal merombak ulang kantornya, agar lebih sesuai dengan tempat kerja di masa depan. Satu satunya denah lantai kantor yang terbuka (open space).

2. eFishery

Perusahaan yang bergerak di bidang akuakultur ini sudah memberlakukan WFA dari awal pandemi pada tahun 2020 silam bagi para eFisherian—sebutan untuk karyawan eFishery. Menurut Co-founder dan Chief of Staff eFishery Chrisna Aditya, sistem WFA ini dimulai sejak pertengahan 2020, kala pandemi COVID-19 tengah merebak di Indonesia dan perusahaan diminta menerapkan work from home.

Semenjak diberlakukan, produktivitas karyawan eFishery yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat ini meningkat dengan cukup tinggi. Pertumbuhan dan kemajuan kerja karyawan pun dinilai cukup maksimal. Indikator ini cukup bagi manajemen untuk menetapkan WFA secara permanen.

Baca Juga  Airlangga Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Iran - Israel bagi Perekonomian Nasional

eFishery memanfaatkan berbagai teknologi yang tidak hanya dapat menunjang produktivitas kerja, tetapi juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu kerja. Misalnya, sistem absensi yang dilakukan melalui aplikasi manajemen karyawan atau penggunaan aplikasi untuk monitor pekerjaan yang sifatnya kolaboratif antarkaryawan. Penetapan sistem remote working ini, dilakukan lantaran banyak dari karyawan yang merasa dapat bekerja lebih santai namun tetap produktif karena memiliki work-life balance yang lebih terasa.

3. Blibli

Perusahaaan rintisan di bidang e-commerce ini berdiri sejak 2010 silam. Namun melihat hasil positif dari WFH yang diterapkan sejak pandemi, Blibli memutuskan menerapkan WFA secara permanen pada Januari 2022.

Selama diberlakukannya kebijakan WFA, manajemen perusahaan mencatat fakta kalau tidak terjadinya penurunan produktivitas pada karyawan Blibli. Di sisi lain, antusiasme digital talents untuk bergabung bersama Blibli tetap terjaga. Hal itu dibuktikan lewat ratusan karyawan baru bergabung dalam periode WFA, 230 pelatihan daring, serta lebih dari 24 kali on-line onboarding secara mulus dilakukan.

Seiring dengan perkembangan pandemi serta aspirasi dari Bliblioneers (sebutan bagi karyawan Blibli), manajemen perusahaan melihat penerapan WFA merupakan kebijakan paling ideal dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan baik jasmani maupun mental. Bliblioneers diberikan kebebasan untuk memilih tempat kerjanya mulai dari kantor, rumah, working space, hingga kafe.

Baca Juga  Jokowi dan Menlu Tiongkok Bahas 4 Isu Penting Ini

Para karyawan juga berhak menentukan pilihannya sendiri dalam menjalankan metode bekerja yang paling tepat bagi mereka, mengingat setiap individu memiliki preferensi, urusan domestik, hingga tantangannya masing-masing.

Untuk menjaga produktivitas, Bliblioneers diberi dukungan infrastruktur pekerjaan seperti gawai yang mendukung kerja dari mana saja yang dilengkapi dengan sistem keamanan, sehingga data dan informasi tetap dapat dikelola keamanannya. Menariknya, Blibli juga mengalihkan beberapa komponen insentif untuk mendukung biaya pribadi yang digunakan untuk bekerja, seperti jaringan internet.

4. Flip

Sudah memberlakukan sistem remote work selama dua tahun atau semasa pandemi, Flip resmi menerapkan WFA secara permanen per Februari 2022. Perusahaan rintisan aplikasi keuangan ini memberikan benefit seperti mental health support dan training untuk tingkatkan personal development karyawannya.

Tak hanya itu saja, perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia ini juga dikabarkan pun memberikan benefit seperti laptop, meja, kursi, dan biaya internet untuk mendukung para karyawannya memberikan kinerja terbaik dalam bekerja.

5. Stockbit dan Bibit

Kedua startup di bidang finansial ini pun mengambil langkah serupa. Sejak Februari 2022, mereka menerapkan sistem remote atau bekerja dari mana pun di luar kantor untuk meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas kerja pegawai.

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

Alasannya, para pekerja dapat secara fleksibel memilih jam kerja, menghemat waktu dalam perjalanan, serta bisa memilih tempat bekerja yang membuat mereka paling nyaman. Namun, di saat yang sama ada beberapa divisi yang memilih bekerja secara off-line atau dari kantor, karena merasa ada hambatan dalam melakukan brainstorming secara efektif jika bekerja secara WFH.

WFA, menurut manajemen Stockbit dan Bibit saat ini masih merupakan metode yang ideal. Karyawan tetap boleh memilih untuk bekerja di kantor atau di luar kantor sesuai dengan preferensi dan kebutuhan. Keduanya, hingga saat ini, masih belum ada wacana untuk menjalankan pekerjaan dari kantor. Mereka percaya bahwa WFA dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitas dengan baik.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *