Ia yakin, produksi mobil Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. Sebab potensi dalam negeri masih cukup besar. Dengan penduduk 270 juta, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih 99 mobil per 1.000 penduduk. Sedangkan Malaysia, rasio kepemilikan mobil sudah 490 mobil per 1.000 penduduk dengan jumlah penduduk 30 juta; Thailand 240 mobil per 1.000 penduduk.
“Artinya, peluang Indonesia tinggi. Kalau kita naikkan satu saja (mobil). Itu, kan, ada pasar sekitar 240-270 mobil. Kita sangat kerja keras agar banyak negara mengambil mobil dari Indonesia,” kata Kukuh.
Menurut peneliti Institute for Strategic Initiatives (ISI) Luky Djani, diskon PPnBM DTP berpotensi mendatangkan pendapatan negara mencapai Rp 5,17 triliun yang berasal dari pajak pertambahan nilai (PPN), pajak kendaraan bermotor (PKB), dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Namun, memang berpotensi menghilangkan potensi PPnBM sebesar Rp 2,3 triliun.
“PPnBM memiliki risiko potensi hilangnya penerimaan, tapi juga potensi penerimaan negara yang besar,” ungkap Luky.
Oleh sebab itu, ISI merekomendasikan agar pemerintah melanjutkan program PPnBM DTP sampai 100 persen untuk membantu percepatan pemulihan nasional.
“Perpanjangan diskon juga dapat membantu konsumen yang masih menunda pembelian akibat pendeknya durasi program, karena banyak pembelian yang tertunda akibat kendala produksi di tengah pandemi,” tambahnya.
Comments